• makalh jabatan profesi dan tantangan guru dalam belajar


    JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
    Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi Pendidikan
    D
    I
    S
    U
    S
    U
    N
    OLEH: MAILAN ANGGRAINI      10 22 126
                      MUNAZDIROH              10 22 127
    DOSEN PEMBIMBING  :YELMI YUNARTI,M.Pd

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS BATURAJA
    2011

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.Latra Belakang
    Sebagaimana kita ketahui  mata kuliah profesi pendidikan adalah mata kuliah yang membahas tentang keprosesian dalam suatu budang. Dalam hal ini seorang guru adalah jabatan yang sangat profesional oleh karna itu guru di tuntut untuk bekerja secara professional. Bekerja dengan profesioanal sangatlah tidak mudah karna banyak sekali hambatan atau tantangan yang harus di lalui oleh seorang guru,untuk itu dalam makalah ini kami memberikan gambaran tentang tantangan guru dan solusi cara penyelesaiannya.
    B.Rumusan Masalah
    Dalam makalh kami yang merupakan pokok permasalah adalah bagaimana jabatan yang professional dan tantangan apa yang akan di lalui  oleh seorang guru yang professional dalam proses pembelajaran..
    C.Tujuan
    Makalh yang kami susun ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan  pada semester dua ini dan member tanbahan pengetahuan singkat tentang jabatan professional dan tantangan guru dalam proses pembelajaran.




    BAB II
    PEMBAHASAN

    A.Kagiatan guru dalam pembelajaran
    Tidak ada landasan yang sederhana dalam merumuskan landasan yang benar-benar cocok dengan sasaran dalam penbelajaran. Untuk itu kita perlu landasan bagi pengambilasn putusan secara memuaskan tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Salah satu yang bias kita lakukan adalh membentuk pembelajaran yang efektif.
    Adapun pola-pola itu adalah   :
                1.Penyajian Informasi, yaitu guru menyajikan informasi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, berbicara dengan informal , menulis di papan tulis. Memperagakan, dan menggunakan bahan pandangan dengar.
                2.Belajar Mandiri, dalam hal ini siswa balajar sesui dengan kecepatan membaca, mengerjakan soal, memecahkan masalah, menulis laporan praktekum, dan lainya.
                3.Interaksi antara guru dan siswa, dalam kegiatan ini yang terjadi yaitu seperti Tanya jawab, diskusi, kegiatan kelompok kecil, laporan dan lainya.
                Ketiga pola ini adalah katrgori yang mengelompokkan sebagian nbesar metode pengajaran dan pembelajaran. Namun kita tdak dapat menggunakan ke tiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan program pengajaran. Salah satu alasannya adalah
    Pertama, banyaknya perbedaan individu yang harus menjadi pusat perhatian. Banyak siswa belajar mandiri, sementara siswa lainya senang belajar dalam situasi pengajaran yang beratur dan terpimpin.
    Kedua,    kondisi yang meyababkan kita memilih meyode yang pas
    Ketiga, jika dalm pembelajaran tersebut mengunakan teknologi seperti tv, computer dan lainya, penekanan biasnya di berikan pada penyajian kelompok, atau pada belajar mendiri.

    B. Kondisi dan Asas Belajar yang Berhasil
                Berikut ini di berikan suatu pemerian tentang kondisi dan asas belajar yang lenih penting dan bermanfaat di sertai pembahasan cara penerapan setiap kondisi dan asas tersebut dalam perencanaan pengajaran.
    1.Persiapan Sebelum Belajar
    Kalau hasil belajar sebelumnya tidak tidak cukup di kuasai, maka pelajaran selanjutnya kurang berarti.Oleh karna itu dalam proses pembelajaran persiapan haruslah dilakukan lebih matang.
    2.Sasaran Belajar
    Dalam proses pembelajaran sasaran haruslah jelas, begitu pula dalam awal pematerian siswa harus mengetahuui sasaran yang harus mereka capai.
    3.Susuna Bahan Ajar
    Bahan yanfg akan kita ajarkan haruslah ter susun dengan urutan yang bermakna. Kemudian dalam penyajian haruslah di sajikan dengan bagian-bagian tertentu sesuai dengan urutanya. Hal ini dapat membantu siswa dalam memedukan pengetahuan atau preses secara pribadi.

    4.Perbedaan individu
    Setiap siswa punya gaya dan kevepatan belajar yang brbeda-beda. Ada yang suka pada pelajaran yang menggunakan metode kelompik ada juga yang senang dengan metode sendiri-sendiri.
    5.Motivasi
    Keinginan untuk belejar mempersyarakan adanya motivasi.
    6. Sember Pengajaran
    7.Keikutsertaan
    Mengikuti kegiatan secara aktif  lebih di sukai dari pada mendengar dab menonton secara pasif  berjam-jam, jadi keikut sertaan artinya memberikan respon.
    8.Balikan
    Balikan memperkuat pemahaman dan kinerja yang benar, memberiyahukan kesalahan, dan pemperbaiki preses belajat yang salah.
    9.Penguatan
    Dengan memperoleh penguatan siswa akan terdorongbuntuk melakukan kegiatan yang lebih baik lagi.
    10.Latiahan dan Pengulangan
    11.Penerapan
    12.Sikap Mengajar
    13.Penyajian di Depan Kelas



    C.Metode Penyajian
    1.Keunggulannya salah satunya adalah
                a.Merupakan metode utama dan banyak di lakukan oleh nyamak orang
    b.Pada umumnya memerlukan upayah pemikiran yang optimal dalam                                                                                 menjelaskan materi dengan metode ini.
    c.Dari segintujuan balajar, waktu lebih hemat .Karna dalam hal ini metri dapat di sampaikan dengan penyajian.
    d. Car ini layak di terapkan sebagai metode komunikasi.
    2.Kelemahannya salah satunya adalah
    a.Siswa hanya di batasi keikuysertaannya, mereka hyna menonton ,  mencatat , mendengar dan jarang terdapat kesempatanuntuk bettukar pendapat.
    b.Adanya keharusan bagi pengajara untuk manyajikan bahan ajar dengan cara yang menarik ,bergairah ,dan penuh tantangan.
    c. Terdapat bukti  bahwa bahan penyajian lisan saja tanpa di sertai keikutsertaan secara terencana ,hanya dapat di ingat dalam jangka waktun yang pendek.
    d. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa sehubungan dengan kesalahan dan kesulitan yang di hadapi siswa selama penyajian.
    3. Penerapan
    Situasi yang cocok untuk mengunakan metode ini adalah :
                a.Sebagi pendahulan, ikhtisar, atau pengaran pokok bahasan tertentu
                b. Bertujuan membangkitkan tujuan untuk memoelajari sebuah bahan jar
    c.Untuk member kesempatan pada siswa menyajikan laporan di depan kelas.
    d.Uutk memperkenalkan perkembangan mutakhir dalam suatu bidang , terutama apabila waktu persiapan terbatas.

    4.Rencana keikutsertaan
    Keikutsertaan dapat di bagi dalam tiga jenis yaitu
                a.Interaksi aktif dangan pengajar
                b. Kerja di tempat
                c.Kegiatan berpikir lain.

    D.Belajar Mandiri
    1. Ciri-ciri
    Ciri khusus program belajar mandiri  yang bermutu adalah sebagai berikut
                a.Kegiatan belajar untuk siswa di kembangkan dengan cermat dan rinci.
                b.Kegiatan dan sumber belajar di pilih dengan hati-hati dan cermat.
    c.Penguasaan siswa terhadap suatu langkah  harus di periksa sebelum ia melanjutkan ke langjah berikutnya.
    d.Apabila muncul kesulitan, siswa perlu mempelajari lagi atau meminta bantuan pengajaran.
                Adapun jenis pelajar yang mungkin cock untuk belajar mandiri yaitu :
    a.Mempelajari informasi nyata
    b.Menguasai konsep dan asas
    c.Menerapkan informasi, konsep, dan asas
    d.Mengembangkan keterampilan psikomotor.
    2. Keunggulan
    Belajar amndiri memberikan sebuah keunggulan unik sebagai metode pengajaran yaiutu.
    a.Program belajarnya di rancang dengan  cermat akan memanfaatkan lebuh banyak asas belajar.
    b.Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan.
    c. Siswa cendrung menyukai metode ini dari pada metode tradisional.
    3.Kelemahan
    Tredapat juga kelemahan belajar mandiri yang harus di ketahui :
    a.Kurang terjadi inreaksi antara pengajar dengan siswa atau sebaliknya.
    b. Kegiatan belajar ini cepat membosankan.
    c.Program mandiri tidak cocok untuk ini.
    d.Kurang di siplin diri, di tambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan kelambatan penyelesaian program oleh bebrapa siswa.
    E. Metode ini sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim yang rinci diantara staf pengajar yang terlibat.
    4.Tata cara
    Cara yang paling baik untuk belajar ini adalah memulai dengan bermacam-macam bahan agar  mancapai sasaran dan kemudian merencanakan lebih dari satu urutan pengajaran untuk memberikan peluang kepada pernedaan di antara siswa secara perorangan.
    5.Contoh
    Tata car yang dapat melaksanakan belajar sesuai dengan kecepatan sendiri adalah di mulai dari penggunaan bahan di persiapkan sendiri dalam bentuk yang sederhana, bahan yang di perdagangkan yang perlu penyesuaian, sampai pada program mandiri berskala besar yang di rencanakan secara bersistem.
    6.Buku ajaran/ lembar kerja
    Sejumlah sasran di kembangkan dari bahan dalam buku ajaran. Sementara itu lembar kerja mengarahkan siswa untuk dapat mempelajari bab-bab dalam buku ajar, dan menyadiakan latihan yang harus di kerjakan. Pertanyaan yang harus di jawab dan pertanayaan lainya.
    7.Buku belajar mandiri terprogram atau pengajaran berdasarkan computer.
    Dalam pembelajaran ini pada umumnya hasil belajarnya dapat di ketahui.Tata cara yang menggunakan buku ajar mandiri atau pengajaran berdasarkan computer ini di sebut belajar interaktif.
                Sumber belajar yang di kemukakan di atas dapat memenuhi tujuan
    1. Menyapkan bahan ajar untuk berbagai ajaran khusus dan sebuah mata pelajaran yang mempersyaratkan penguasaan berbagai istilah dasar dan beraneka fakta tertentu.
    2. Mengarahkan penelaahan tentang suatu pokok bahasan.
    3. Memberikan penjelasan rinci tentang suatu pokok bahasan.
    8.Media pandangan / Lembar petunjuk.
    Media ini di pakai untuk siswa yang memerlukan pengarahan atau petunjuk untuk menjalankan suatu perlengkapan .
    9.Sistem Pengajaran Perseorangan  ( PSI= Personalized System of Instruction )
    Metode PSI dengan belajar mandiri  adalah pendekatan yang dapat di terapkan dalam suatu mata pelajaran yang lengkap.Pendekatan ini umumnya berdasarkan pada sebuah buku ajar dengan satuan pelajaran yang lengkap.

















    BAB III
    PENUTUP
    1.Kesimpulan
    Dengan memahami jabatan professional dan tantangan apa saja yang harus diketahiu oleh guru kita dapat mengambil model atau pola apa yang harus kita pakai dalam proses pembelajaran yang pas trehadap suatu materi. Guru adalah jabatan yang sangat professional maka dari itu guru harus bekerja secara professional.
    2.Saran
    Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan.Penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen .











0 komentar:

Posting Komentar