tag:blogger.com,1999:blog-76816457450941236042024-03-13T02:45:32.104-07:00belajar sehat dan santaihidup sehat maka, belajarpun harus sehat.....meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-3915368123774086872012-03-02T16:11:00.002-08:002012-03-07T19:43:30.399-08:00Belajar Santai<div class="title"><h1>Oleh maylanayanao, 01032012, baturaja</h1></div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Seperti apa gaya belajar anda? Santai, serius, serius tapi santai atau santai tapi serius. Kalau saya pribadi lebih suka suasana belajar yang santai. Mungkin karena itu juga saya gak kuliah.. hehehe.. Saya cuma ingin belajar apa yang saya mau dan saya cuma mau belajar dengan santai tanpa terbebani target2 apalagi cuma target ijazah.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Menurut saya, belajar itu kebutuhan, bukan kewajiban. Jadi salah besar kalau kita menyuruh seseorang apalagi anak untuk belajar.. belajar dan belajaar terus. Akibatnya, sesuatu yang menjadi kebutuhan seolah-olah berubah menjadi kewajiban.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Seperti halnya kebutuhan <a href="http://cepatbaca.com/" style="color: #333333; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;">membaca balita</a>, dengan membuat suasana belajar seolah-olah medan permainan, maka anak akan merasa bahwa belajar adalah perbuatan yang menyenangkan dan bahkan menjadi ketagihan. Karena dia melihat dan merasakan bahwa saat proses belajar, dia bisa bersenang-senang dengan orang tuanya sementara ketika bermain, dia hanya sendirian.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Ini juga terjadi pada anak saya yang baru saja terima rapot. Kalau anda tahu bagaimana proses belajarnya, wah gak nyangka deh dia bakalan berhasil. Lha wong waktunya ujian masih sibuk dengan farm town dan traviannya. Tapi memang ada waktu belajar yang cuma kurang dari 1 jam itu.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Akhirnya waktu sempit itu saya buat aja seolah-olah pertandingan kuis. Dia kan paling gak mau kalah sama saya, kalau sama bundanya sih gampang udah sering dia kalahkan. Jadi terlalu gampang buatnya. Makanya dia pengennya bertanding dengan saya.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Maka, bundanya yang jadi pembawa acara sekaligus pembaca kuis. Satu demi satu pertanyaan berhasil dia jawab. Saya juga gak tinggal diam dong. Walaupun sengaja mengalah, tapi saya gak mau membuatnya terlalu mudah. Inilah enaknya kalau sama2 suka main game, jadi saya tahu betul game seperti apa yang menarik itu.</div><div style="margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding: 0px;">Alhasil nilai rapotnya diatas rata2 tuh. Jadi, jika anak anda males belajar, jangan buru2 menyalahkan mereka. Siapa tahu anda yang belum bisa membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Saat bergaul dengan anak-anak, maka jadilah anak-anak. Penghasilan anda gak berkurang sedikitpun kok kalau anda jadi anak-anak saat bermain bersama mereka.</div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-39440706044339697812012-03-02T06:20:00.000-08:002012-03-02T06:20:22.817-08:00Internet Sehat untuk Semua<h1 class="post-title"><br />
</h1>Ahad, 31 Juli 2011 kembali Blogor bersiaran di Radio Sipatahunan Bogor dalam program acara Saung Nyerat. Saung Nyerat adalah sebuah program acara dari Blogor bekerja sama dengan Radio Sipatahunan. Acara nirlaba (<em>nonprofit</em>) ini merupakan ajang berbagi ilmu, tips dan cerita seputar dunia menulis. Anda bisa menikmati acara ini setiap Ahad sore pukul 16.00 s/d 17.00 WIB di Radio Sipatahunan 89.4 FM. Tamu pada edisi kali ini adalah <a href="http://banyumurti.net/" target="_blank">Indriyatno Banyumurti</a> dari <a href="http://ictwatch.com/internetsehat/" target="_blank">Internet Sehat</a> dan <a href="http://serujadiguru.blogdetik.com/" target="_blank">Erfano Nalakiano</a> dari Sekolah Alam, <a href="http://masfaj.wordpress.com/" target="_blank">masfajar</a> sebagai <em>host</em>-nya.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1436" style="width: 540px;"><a class="highslide" href="http://blogor.org/wp-content/uploads/100_6942.jpg"><img alt="saung nyerat blogor" class="size-large wp-image-1436 " height="398" src="http://blogor.org/wp-content/uploads/100_6942-1024x768.jpg" width="530" /></a><div class="wp-caption-text">masfajar, Banyumurti, Erfano</div></div>Perbincangan tentang penggunaan internet di Indonesia selalu menarik. Seperti yang disampaikan kang Banyumurti bahwa pengguna internet di Indonesia sampai saat ini mencapai angka 45 juta, pengguna situs jejaring sosial Facebook mencapai 35 juta (nomor dua setelah Amerika), baik yang mengaksesnya melalui PC atau gadget yang lain. Tidak semua yang ada di internet itu isinya memberikan manfaat. Selain sisi positif ada juga sisi negatif dari Internet. Beberapa isinya cenderung merugikan kita, anak-anak, remaja dan siswa. Selama ini yang biasa dibahas tentang internet adalah sisi negatifnya. Misalnya pornografi, perjudian, game atau pelanggaran data privasi yang bisa merendahkan martabat atau pelecehan seksual ringan maupun berat.<br />
Antisipasi yang dilakukan dari hal negatif internet biasanya dengan melakukan blokir <em>content</em> negatif dan pelarangan untuk tidak membuka <em>content</em> negatif itu. Pemblokiran hanya salah satu usaha yang dilakukan, tetapi masih ada celah bagi mereka yang memang berniat tidak baik. Dan pelarangan terhadap <em>content</em> tertentu <em>malah</em> akan membuat penasaran dan ingin mengetahuinya. <em>Nah</em>, dengan Internet Sehat maka pengaruh negatif dari internet dapat diminimalisir sekaligus mengoptimalkan manfaat positifnya. Program Internet Sehat bertujuan:<br />
- <strong>membantu mengkampanyekan citra Internet</strong><span> sebagai<span id="dtx-highlighting-item"> media </span>pendidikan dan hiburan yang positif bagi institusi keluarga dan institusi pendidikan. Di internet bisa belajar sambil bermain. Banyak situs tentang pendidikan (misalnya: nationalgeographic.co.id), ada juga yang menyediakan cerita untuk anak, baik ebook atau audiobook (misalnya: storybook.org).Dengan Google Earth bisa jalan-jalan ke Paris dan melihat menara Eiffel serta belajar mengukur jaraknya dari Indonesia, sekali bermain maka bisa belajar beberapa disiplin ilmu.</span><br />
- <strong>membantu memberikan informasi dan materi acuan</strong><span> yang memadai bagi orang tua dan guru dalam menyikapi perkembangan Internet dan dampaknya. Contoh sederhana misalnya dengan menempatkan<span id="dtx-highlighting-item"> komputer </span>di ruang keluarga bukan di kamar pribadi supaya lebih terpantau. Menjadikan aktifitas </span><em>online</em><span> adalah aktifitas bersama dengan keluarga. Untuk memproteksi bisa<span id="dtx-highlighting-item"> menggunakan </span></span><em>freeware</em> DNS Nawala atau K9 Web Protection ( Produk ini dapat membantu orangtua untuk memfilter penggunaan Internet di rumah dan juga untuk melindungi keluarga dari konten yang tidak diinginkan. Melalui produk ini, orang tua secara diam-diam bisa memantau catatan aktifitas anaknya saat berselancar di Internet (<em>history</em>). Orangtua juga bisa memblokir atau mengijinkan situs-situs tertentu dan mengatur penjadwalan penggunaan Internet). Materi Internet Sehat di : <a href="http://ictwatch.com/internetsehat/download-materi-internet-sehat/">http://ictwatch.com/internetsehat/download-materi-internet-sehat/</a><br />
- <strong>membantu mengupayakan peningkatan penetrasi Internet</strong> di Indonesia dari pelanggan rumahan (keluarga) dan dari komunitas pendidikan secara aman dan bertanggung-jawab (aman bagi anak dan murid dengan tanggung-jawab orang-tua dan guru dalam memberikan pengawasan dan bimbingan).<br />
Kampanye tentang internet sehat diperlukan dukungan dari seluruh kalangan masyarakat. Semua kalangan bisa berperan dalam mengkampanyekan internet sehat. Orang tua dirumah, pengajar di sekolah harus tahu tentang berinternet yang sehat, sehingga bisa menjaga anak dan anak didiknya. Dunia maya juga seperti dunia nyata, jika mengenal orang baru di dunia maya juga harus berhati-hati apalagi jika harus ketemu darat. Seperti yang disampaikan kang Erfano sebagai guru/pengajar harus selalu mengarahkan dan membimbing anak didikanya dalam penggunaan sisi positif internet. Sebagai <em>blogger</em> juga berperan terhadap kualitas konten. Misalnya ada <em>keyword</em> tertentu yang muncul di SERP Google adalah konten negatif, maka tugas <em>blogger</em>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-36422406665981307742012-03-02T06:05:00.000-08:002012-03-02T06:05:09.885-08:00Peluncuran Buku Internet Sehat untuk Komunitas Pendidikan dan Internet Indonesia<h2><br />
</h2><div class="date">02 August 2008</div><div class="entry"><div style="text-align: center;"><img alt="" src="http://www.xl.co.id/portals/4/internetsehatmuri.jpg" /></div>Buku Internet Sehat itu sendiri masih dalam edisi pertama, dan dibagikan gratis kepada komunitas pendidikan Indonesia dalam setiap acara seminar/workshop tentang Internet Sehat yang digarap atau bekerjasama dengan ICT Watch. Seluruh konten Internet sehat tersebut adalah GPL / Open Content.<br />
Buku Internet Sehat yang digagas dan diproduksi oleh atas kerjasama XL dengan ICT Watch diluncurkan pada 2 Agustus 2008, di Jakarta City Center bersamaan dengan pelaksanaan pencatatan rekor Muri-FOSS. Foto di atas adalah saat Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadjayadi, didaulat untuk memberikan Buku Internet Sehat dan XL-3G Datacardkepada Lola Amaria sebagai perwakilan dari seluruh peserta pencatatan rekor MURI-FOSS tersebut. Tampak dibagian belakang adalah Harry Dee David dari XL.<br />
Anda bisa download dan membaca edisi internet sehat kali ini dengan mengklik di <a href="http://www.xl.co.id/portals/4/file/booklet%20internet%20sehat2.pdf" target="_blank"> sini</a>, sedangkan edisi internet sehat sebelumnya bisa di dapat dengan mengklik di <a href="http://www.xl.co.id/portals/4/file/booklet%20internet%20sehat.pdf" target="_blank">sini</a></div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-91162609068782693502012-03-02T05:46:00.000-08:002012-03-02T05:46:39.691-08:00Orang-orang Sukses Indonesia<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"> </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://www.ppia-usq.org/index.php/component/content/article/35-pendidikan/83-orang-orang-sukses-indonesia.pdf" rel="nofollow" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://www.ppia-usq.org/images/M_images/pdf_button.png" /></a> </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://www.ppia-usq.org/index.php/component/content/article/35-pendidikan/83-orang-orang-sukses-indonesia.html?tmpl=component&print=1&page=" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://www.ppia-usq.org/images/M_images/printButton.png" /></a> </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://www.ppia-usq.org/index.php/component/mailto/?tmpl=component&link=5e03b2415d97c7515a82b8bdabcbce69300320a7" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://www.ppia-usq.org/images/M_images/emailButton.png" /></a> </td> </tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td valign="top"> <span class="small"> Written by Budi Pratikno </span> </td> </tr>
<tr> <td class="createdate" valign="top"> Saturday, 09 July 2011 16:35 </td> </tr>
<tr> <td valign="top"> <div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="color: black; line-height: 13px;">Menjadi orang kaya tak melulu harus menjadi pengusaha tetapi bisa dengan cara mengembangkan i otak encer yang dimilikinya dan berprestasi akademik tanpa terlibat dalam dunia politik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Syaratnya cuma. Jangan berkiprah di Tanah Air.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<span style="color: black;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">1. Sehat Sutardja ( Pria kelahiran </strong>Jakarta , 49 tahun)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Nama ini mungkin terdengar asing dan tidak familiar di Tanah Air. Tapi di Amerika Serikat, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sehat adalah cerita sukses perjuangan seorang imigran yang tetap mengagungkan ilmu untuk meraih sukses. Sadar menjadi cerdas di Indonesia tak bakalan dihargai oleh negara , maka Sehat hijrah ke AS saat usianya masih 19 tahun.<br />
Ia pun memilih tinggal dan menjadi warga AS. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Siapa sangka, Sehat kini termasuk salah satu orang terkaya di negeri *Paman Sam*, Amerika Serikat.<br style="mso-special-character: line-break;" /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Bersama kakaknya, Pantas Sutardja, Sehat mendirikan Marvell Technology Group, perusahaan yang terdaftar dan *go public* di indeks bursa Nasdaq New York Stock Exchange. Namanya tercantum dalam majalah *Forbes* dengan kekayaan bersih 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 10 triliun. Ia masuk dalam kategori Exclusive Billioners Club untuk pertama kalinya di tahun 2007. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perjuangan Sehat bersama tiga orang teman menembus industry semikonduktor di AS bisa menginspirasi ketika seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi apa-apa. Kini Marvell, perusahaan yang dibentuknya tahun<br />
1995, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berkibar sebagai perusahaan yang paling dipercaya publik tahun 2005. Hanya dalam waktu 10 tahun!</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<span style="color: black;">Bukan Cuma itu, Marvell tercatat sebagai one of the best managed company in America dan menjadi kampium di semi-conductor company top ten list. Semuanya bergengsi karena yang memilihnya adalah majalah Forbes, majalah referensi utama ekonomi dunia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kisah Sehat dimulai saat ia kelas enam sekolah dasar di Jakarta sekitar tahun 1970-an. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia baru menyadari ketertarikannya pada bidang elektronik ( komputer belum populer saat itu).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ia menyampaikan kepada orangtuanya bahwa ia bakal berkarir di bidang elektronik. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Orangtuannya heran. Maklumlah, tahun 1970-an, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karier di bidang elektronik berarti menjadi tukang reparasi radio, dan syukur-syukur TV yang masih jarang waktu itu. Sang bapak dan Ibu ingin Sehat menjadi dokter. Sehat kecil sudah bermimpi menciptakan hal-hal hebat yang muncul dari elektronik. Dia mulai gandrung dengan elektronika saat tanpa sengaja menemukan buku fisika milik saudaranya yang membahas soal listrik, rangkaian, kapasitor, resistor dan sebagainya. 30 tahun setelah itu, Ia bukan saja mewujudkan mimpinya. Ia bahkan membuat bangga Indonesia meski tak lagi menjadi WNI. Tamat SMA di Kolese Kanisius, Jakarta ,Sehat yang memiliki<br />
otak cerdas berpikir sekolah di Indonesia belum menghargai ilmu. Bermodalkan semangat, ia melamar di University of California , Berkeley , AS. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Diterima di universitas bergengsi tak berarti jalan hidup Sehat lurus-lurus saja. Pada 1995, Sehat berpikir bahwa bila ingin sukses ia harus memiliki perusahaan sendiri. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Maka, bersama Pantas, dan istrinya, Weili Dai, mereka mengumpulkan duit lalu mendirikan perusahaan IT, Marvell Group. Tahun-tahun awal dilalui dengan sukses berat. Mereka bekerja tak kenal waktu siang dan malam demi kesempurnaan produknya. Mereka bahkan tidak menggaji diri mereka sendiri dan hidup dalam kesederhanaan. Jarang sekali mereka bertemu dengan keluarga. Bahkan saat produk pertama mereka muncul di pasaran, mereka masih harus berjuang keras meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka<br />
tersebut. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Saat itu kami sangat-sangat kecil, terlalu berisiko,” kenang Sehat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Saat itu sangat berat untuk kami. Kami rasa saat itu kami beruntung mendapatkan pelanggan, namun kami berhasil menciptakan produk yang tak dapat dilakukan oleh pesaing kami. Setelah tiga atau empat tahun berjalan, kami mendapatkan satu pelanggan. Tahun berikutnya kami mendapatkan pelanggan lainnya.”</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<span style="color: black;">Akhirnya mereka berhasil. Tahun 2003, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ernst & Young menganugerahi Sehat dan istrinya sebagai Entrepreneur of the Year atas kegigihan mereka dalam inovasi, kepemimpinan teknologi, dan kesuksesan bisnis. Marvell bermarkas di Sunnyvale , AS. Hanya butuh waktu 10 tahun untuk membesarkan Marvell. Siapa yang mengira hanya dalam tempo 10 tahun, Sehat kini memimpin Marvell yang memiliki 1.800 pegawai dan menjelma menjadi perusahaan berharga miliaran dolar AS. Berdasarkan kesuksesan dan pengalamannya, Sehat memberikan nasihat kepada para mahasiswanyam “Belajarlah sebanyak mungkin, tentang software, biologi, fisika lanjutan, semua hal. Mengetahui satu jenis pengetahuan saja tidaklah cukup. Banyak orang berhenti belajar ketika mereka ingin menjadi seorang pengusaha. Itu adalah kesalahan terbesar yang ada.”<br />
<br />
<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">2.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Nelson Tansu - Profesor Termuda</strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<span style="color: black;">Nelson adalah peraih gelar profesor termuda di AS. Nelson<br />
adalah ilmuwan kelahiran Medan, 20 Oktober 1977. Ia meraih gelar professor di bidang electrical engineering sebelum berusia 30 tahun. Ia menjadi lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar sarjana dari Wisconsin University yang ditempuhnya dalam 2 tahun 9 bulan dan dengan predikat Summa Cum Laude. Ia meraih gelar PhD dalam usia 26 tahun di universitas yang sama. Nelson mengaku, orang tuanya hanya membiayai pendidikannya hingga sarjana. Selebihnya, karena otaknya yang encer, ia menjadi rebutan tawaran beasiswa. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi profesor di Lehigh University, tempatnya bekerja sekarang. Tesis doktoralnya mendapat award sebagai “The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award” mengalahkan 300 tesis doktoral lainnya. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">3. Yow-Pin Lim </span></span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Yow-Pin Lim, putra kelahiran Surabaya adalah contoh lain kisah sukses putra Indonesia di luar negeri. Ia adalah pendiri Chief Scientific Officer Pro Thera Biologics, sebuah perusahaan di Rhode Island, AS. Pro Thera dibentuk sebagai keberlanjutan teknologi yang telah dikembangkan di Rhode Island Hospital , dengan misi mengembangkan dan memasarkan produk berbasiskan protein theranostic dan therapeutic.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Riset yang dihasilkan pria kelahiran Cirebon 49 tahun yang lalu ini berkontribusi pada pemahaman terhadap molekul kompleks pada fisiologi manusia dan berbagai macam penyakit, terutama sepsis, anthrax, dan kanker. Lim kini memiliki beberapa paten, antara lain Preparative Electrophoresis Device and Methods for Detecting Cancer of the Central Nervous System. Hebatnya penemuan Lim menjadi acuan utama rumah sakit-rumah sakit di AS saat ini.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="color: black;">4. <strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">Yanuar Nugroho</strong> (Dosen Terbaik Inggris, 2009)</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Yanuar Nugroho, pengajar di Institut Kajian Inovasi ata Manchester Institution of Innovation Research dan Pusat Informatika Pembangunan Universitas Manchester. Yanuar meraih penghargaan sebagai dosen terbaik 2009 dan hebatnya ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang jadi dosen di Inggris. Menurut Yanuar, Desember tahun lalu, kriteria utama penilaian penghargaan tersebut adalah sumbangan akademik lewat penelitian, tulisan, seminar, kuliah dan konferensi. Selama dua tahun terakhir ini, ia terlibat pada lebih dari 15 penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, Dewan Riset<br />
Inggris, Dewan Riset Eropa, serta Departemen Industri dan Perdagangan Inggris. Selain mempublikasikan tulisannya di berbagai jurnal internasional, presentasi di konferensi kelas dunia, dan menjadi dosen tamu di beberapa universitas termasyhur, seperti Oxford dan Cambridge . Nugroho adalah alumnus Teknik Industri ITB tahun 1994. Ia mendapatkan gelar PhD-nya dari Universitas Manchester dalam waktu kurang dari tiga tahun pada 2007, dan menyelesaikan post-doctoral pada 2008. Sejak Agustus 2008, Nugroho menjadi staf penuh di Universitas Manchester .</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black;">5. Ken Soetanto</span></strong></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Ken Kawan Soetanto mungkin menjadi orang Indonesia yang paling sukses berkiprah dari sisi akademik di luar negeri. Bayangkan, ia sudah mematenkan 31 penemuannya, 29 di Jepang, dua di AS, untuk bidang interdisipliner ilmu elektronika, kedokteran, dan farmasi.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Soetanto juga adalah peraih gelar profesor dan empat doktor sekaligus dari empat universitas berbeda di Jepang. Sebegitu terkenalnya Soetanto di Jepang sampai-sampai oleh mahasiswanya ia memiliki metode khusus mengajar yang<br />
diberi nama “Metode Soetanto” atau “Efek Soetanto”.Metode ini menekankan pada menggali aspek yang menyentuh hati mahasiswa dan mengumandangkan motivasi serta pemahaman tujuan yang ingin diraih. Pemerintah Jepang sangat menghargai Soetanto yang sudah menjadi warga Jepang ini. Satu penemuannya bernama NEDO (The New Energy and Industrial Technology Development Organization) memberinya penghormatan sebagai penelitian puncak di Jepang dalam rentang 20 tahun, 1987-2007. “Itu riset smart medicine atau obat cerdas yang mampu menelusuri sistem jaringan pembuluh darah untuk mencari sel-sel kanker dan melumpuhkannya,” kata Soetanto. Mengapa ia hijrah ke Jepang? Soetanto mengatakan, “Negara tanpa riset akan lemah. Riset harus dikembangkan melalui pendidikan yang baik. Di Indonesia, Soetanto pernah<br />
merasa terbuang. Tahun 1965, ketika terjadi pergolakan politik menentang komunisme, hak mendapat pendidikan Soetanto terampas.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekolahnya, Chung-Chung High School di Surabaya ditutup untuk selamanya. Soetanto hanya menyelesaikan pendidikannya sampai kelas I SMA. Selama tak lagi bersekolah, dia bekerja mereparasi elektronik di toko abangnya di Surabaya. Setelah uang terkumpul, berangkatlah dia ke Jepang tahun 1974.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><br />
<span style="color: black;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;">6. Andreas Raharso</strong> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="line-height: 115%;">Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group. Hay Group mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pemimpin dunia sepe</span><span style="line-height: 115%;">rti AS, Perancis, dan Inggris. Jabatan yang diraih Andreas cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu didominasi warga Amerika dan Eropa. Menilik prestasi dan kegigihan orang-orang Indonesia ini memang tidak kalah bahkan setara dengan ilmuwan dunia. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="line-height: 115%;"><span style="color: black;">Kesadaran bahwa kondisi pendidikan di Tanah Air masih belum kondusif membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk meraih sukses. Di Tanah Air, dunia pendidikan kita saat ini malah masih mempersoalkan perlu tidaknya ujian nasional (UN). Sayang sekali.</span></span></em></strong></div></td></tr>
</tbody></table>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-13909328285105434842012-03-02T03:27:00.000-08:002012-03-02T03:27:06.822-08:00Kesehatan Menurut Undang-Undang<h2><span class="mw-headline" id="Kesehatan_Menurut_Undang-Undang"><br />
</span></h2>Dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang" title="Undang-Undang">Undang-Undang</a> ini yang dimaksud dengan:<sup class="reference" id="cite_ref-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-5">[6]</a></sup><br />
<ol><li>Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.</li>
<li>Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga" title="Tenaga">Tenaga</a> kesehatan adalah setiap orang yang <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mengabdikan&action=edit&redlink=1" title="Mengabdikan (halaman belum tersedia)">mengabdikan</a> diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1" title="Keterampilan (halaman belum tersedia)">keterampilan</a> melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan" title="Pendidikan">pendidikan</a> di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarana&action=edit&redlink=1" title="Sarana (halaman belum tersedia)">Sarana</a> kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.</li>
<li>Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna</li>
</ol><div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 252px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Asahia.JPG&filetimestamp=20090604115159"><img alt="" class="thumbimage" height="135" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b2/Asahia.JPG/250px-Asahia.JPG" width="250" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Asahia.JPG&filetimestamp=20090604115159" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Bila kita sehat kita akan menikmati hidup lebih <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indah&action=edit&redlink=1" title="Indah (halaman belum tersedia)">indah</a></div></div></div><h3><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=2" title="Sunting bagian: kesehatan masyarakat">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="kesehatan_masyarakat">kesehatan masyarakat</span></h3><h3><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=3" title="Sunting bagian: Kesehatan Tubuh">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Kesehatan_Tubuh">Kesehatan Tubuh</span></h3><h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=4" title="Sunting bagian: Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Tujuan_Kesehatan_Dalam_Segala_Aspek">Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek</span></h2>Salah satu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tujuan_nasional&action=edit&redlink=1" title="Tujuan nasional (halaman belum tersedia)">tujuan nasional</a> adalah memajukan kesejahteraan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bangssa&action=edit&redlink=1" title="Bangssa (halaman belum tersedia)">bangssa</a>, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sandang&action=edit&redlink=1" title="Sandang (halaman belum tersedia)">sandang</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangan" title="Pangan">pangan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan" title="Pendidikan">pendidikan</a>, kesehatan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lapangan" title="Lapangan">lapangan</a> kerja dan ketenteraman hidup.<sup class="reference" id="cite_ref-Etika_6-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Etika-6">[7]</a></sup> Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Derajat" title="Derajat">derajat</a> kesehatan yang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Optimal" title="Optimal">optimal</a> berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah" title="Pemerintah">pemerintah</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swasta" title="Swasta">swasta</a> bersama-sama.<sup class="reference" id="cite_ref-Etika_6-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Etika-6">[7]</a></sup><br />
<h3><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=5" title="Sunting bagian: Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Tujuan_dan_Ruang_Lingkup_Kesehatan_Lingkungan">Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan</span></h3>Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umum" title="Umum">umum</a> dan secara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Khusus&action=edit&redlink=1" title="Khusus (halaman belum tersedia)">khusus</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Pengantar_Kesehatan_7-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Pengantar_Kesehatan-7">[8]</a></sup> Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:<sup class="reference" id="cite_ref-Pengantar_Kesehatan_7-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Pengantar_Kesehatan-7">[8]</a></sup><br />
<ol><li>Melakukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koreksi&action=edit&redlink=1" title="Koreksi (halaman belum tersedia)">koreksi</a> atau <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perbaikan&action=edit&redlink=1" title="Perbaikan (halaman belum tersedia)">perbaikan</a> terhadap segala bahaya dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ancaman" title="Ancaman">ancaman</a> pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.</li>
<li>Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesejahteraan_hidup_manusia&action=edit&redlink=1" title="Kesejahteraan hidup manusia (halaman belum tersedia)">kesejahteraan hidup manusia</a>.</li>
<li>Melakukan kerja sama dan menerapkan program <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terpadu&action=edit&redlink=1" title="Terpadu (halaman belum tersedia)">terpadu</a> di antara masyarakat dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Institusi" title="Institusi">institusi</a> pemerintah serta <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga" title="Lembaga">lembaga</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpemerintah&action=edit&redlink=1" title="Nonpemerintah (halaman belum tersedia)">nonpemerintah</a> dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menular&action=edit&redlink=1" title="Menular (halaman belum tersedia)">menular</a>.</li>
</ol>Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:.<sup class="reference" id="cite_ref-Pengantar_Kesehatan_7-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Pengantar_Kesehatan-7">[8]</a></sup><br />
<ol><li>Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.</li>
<li>Makanan dan minuman yang diproduksi dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skala" title="Skala">skala</a> besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.</li>
<li>Pencemaran udara akibat sisa pembakaran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/BBM" title="BBM">BBM</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batubara" title="Batubara">batubara</a>, kebakaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan" title="Hutan">hutan</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_beracun&action=edit&redlink=1" title="Gas beracun (halaman belum tersedia)">gas beracun</a> yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem" title="Ekosistem">ekosistem</a>.</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah" title="Limbah">Limbah</a> cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" title="Pertanian">pertanian</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan" title="Peternakan">peternakan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Industri" title="Industri">industri</a>, rumah sakit, dan lain-lain.</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrol&action=edit&redlink=1" title="Kontrol (halaman belum tersedia)">Kontrol</a> terhadap <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arthropoda" title="Arthropoda">arthropoda</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rodent" title="Rodent">rodent</a> yang menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vektor" title="Vektor">vektor</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit" title="Penyakit">penyakit</a> dan cara memutuskan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rantai&action=edit&redlink=1" title="Rantai (halaman belum tersedia)">rantai</a> penularan penyakitnya.</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perumahan&action=edit&redlink=1" title="Perumahan (halaman belum tersedia)">Perumahan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan" title="Bangunan">bangunan</a> yang layak huni dan memenuhi <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syarat&action=edit&redlink=1" title="Syarat (halaman belum tersedia)">syarat</a> kesehatan.</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebisingan&action=edit&redlink=1" title="Kebisingan (halaman belum tersedia)">Kebisingan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi" title="Radiasi">radiasi</a>, dan kesehatan kerja.</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Survei" title="Survei">Survei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi" title="Sanitasi">sanitasi</a> untuk perencanaan, pemantauan, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi" title="Evaluasi">evaluasi</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Program" title="Program">program</a> kesehatan lingkungan</li>
</ol><h3><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=6" title="Sunting bagian: Tujuan Pembangunan Kesehatan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Tujuan_Pembangunan_Kesehatan">Tujuan Pembangunan Kesehatan</span></h3>Untuk <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jangka_panjang&action=edit&redlink=1" title="Jangka panjang (halaman belum tersedia)">jangka panjang</a> pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:<sup class="reference" id="cite_ref-Pengembangan_sumber_8-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Pengembangan_sumber-8">[9]</a></sup><br />
<ol><li>Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bidang_kesehatan&action=edit&redlink=1" title="Bidang kesehatan (halaman belum tersedia)">bidang kesehatan</a>.</li>
<li>Perbaikan mutu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup" title="Lingkungan hidup">lingkungan hidup</a> yang dapat menjamin kesehatan.</li>
<li>Peningkatan status <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gizi_masyarakat&action=edit&redlink=1" title="Gizi masyarakat (halaman belum tersedia)">gizi masyarakat</a>.</li>
<li>Pengurangan kesakitan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Morbiditas" title="Morbiditas">morbiditas</a>) dan kematian (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mortalitas" title="Mortalitas">mortalitas</a>).</li>
<li>Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Norma" title="Norma">norma</a> keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.</li>
</ol><pre>* Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
* Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
* Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
* Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
* Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
</pre><br />
Read more: <a class="external free" href="http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/#ixzz1lQ2IaiEC" rel="nofollow">http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/#ixzz1lQ2IaiEC</a><br />
<h2><span class="editsection">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesehatan&action=edit&section=7" title="Sunting bagian: Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan">sunting</a>]</span> <span class="mw-headline" id="Dasar-Dasar_Pembangunan_Kesehatan">Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan</span></h2>Dasar-dasar <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembangunan_nasional&action=edit&redlink=1" title="Pembangunan nasional (halaman belum tersedia)">pembangunan nasional</a> di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:<sup class="reference" id="cite_ref-Pengembangan_sumber_8-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#cite_note-Pengembangan_sumber-8">[9]</a></sup><br />
<ol><li>Semua <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Warga_negara" title="Warga negara">warga negara</a> berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Martabat&action=edit&redlink=1" title="Martabat (halaman belum tersedia)">martabat</a> manusia.</li>
<li>Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakyat" title="Rakyat">rakyat</a>.</li>
<li>Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serasi&action=edit&redlink=1" title="Serasi (halaman belum tersedia)">serasi</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seimbang&action=edit&redlink=1" title="Seimbang (halaman belum tersedia)">seimbang</a> oleh pemerintah dan masyarakat.</li>
</ol>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-3670214100147558112012-03-02T03:12:00.002-08:002012-03-02T03:12:44.679-08:00BELAJAR DI DUNIA KESEHATANDEFINISI<br />
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.<br />
<br />
Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus.<br />
Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui.<br />
Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.<br />
<br />
GEJALA<br />
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:<br />
- air kemih bayi berwarna gelap<br />
- tinja berwarna pucat<br />
- kulit berwarna kuning<br />
- berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat<br />
- hati membesar.<br />
<br />
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:<br />
- gangguan pertumbuhan<br />
- gatal-gatal<br />
- rewel<br />
- tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati).<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.<br />
Pada pemeriksaan perut, hati teraba membesar.<br />
<br />
# Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan kadar bilirubin)<br />
# USG perut<br />
# Rontgen perut (tampak hati membesar)<br />
# Kolangiogram<br />
# Biopsi hati<br />
# Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan).<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita.<br />
<br />
Untuk melompati atresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai.<br />
Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu.<br />
Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hatimeylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-55566900266629128882012-03-02T03:00:00.000-08:002012-03-02T03:00:56.387-08:00MANFAAT BELAJAR ILMU KESEHATAN<h1 class="post-title entry-title"> <br />
</h1><div><br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhct64o1ozBjTE0tBbNdpYjFKzniBFoF_FwrGWa1cmJ-LU-jFXMDVBUXygAxfrYvIjTc3GaxbD06qCQodY5Z7W-St_JqNVjjv0boaWCpjhueLCh82mmU_wwy-dgWLgJ2h6DvvopksR8pIA/s1600/ilmu-kesehatan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5707319835062239730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhct64o1ozBjTE0tBbNdpYjFKzniBFoF_FwrGWa1cmJ-LU-jFXMDVBUXygAxfrYvIjTc3GaxbD06qCQodY5Z7W-St_JqNVjjv0boaWCpjhueLCh82mmU_wwy-dgWLgJ2h6DvvopksR8pIA/s320/ilmu-kesehatan.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 274px;" /></a><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ilmu <b>kesehatan</b> sebagai ilmu pengetahuan terapan (applied science) yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha manusia untuk selalu dalam keadaan <b>sehat</b>. Ilmu <b>kesehatan</b> pada dasarnya berbeda dengan ilmu <b>kedokteran</b>. Ilmu <b>kedokteran</b> lebih berorientasi pada penyembuhan penyakit, sementara ilmu ilmu <b>kesehatan</b> lebih luas mencakup juga pengobatan, pencegahan, dan pemulihan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Banyak aspek yang harus dilakukan oleh seseorang agar dapat hidup. Setidak-tidaknya memahami bagaimana dia mengelola kehidupannya, rohani dan jasmani agar <b>sehat</b> dan pada gilirannya, hidupnya berkualitas. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat disebut perilaku <b>sehat</b>, yang mencakup perilakuperilaku dalam mencegah atau menghindar dari penyakit dan penyebab penyakit/masalah, atau penyebab masalah kesehatan, perilaku dalam mengupayakan meningkatnya <b>kesehatan</b>. Contoh: makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman minuman keras, menghindari <b>gigitan nyamuk</b>, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hakekat belajar ilmu <b>kesehatan</b>, menurut <b>UNESCO</b> (Delors, 1997), mencakup 4 (empat) tingkatan atau tujuan yaitu: pilar utama yang harus dilakukan dalam semua proses pendidikan adalah:</div><ul><li>Belajar untuk mengetahui (<b>learning to know</b>),</li>
<li>Belajar untuk berbuat (<b>learning to do</b>),</li>
<li>Belajar untuk menjadi (<b>learning to be</b>); dan</li>
<li>Belajar untuk hidup bersama (<b>learning to live together</b>)</li>
</ul>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-36792403402045340242012-02-29T21:20:00.002-08:002012-02-29T21:20:58.428-08:00bagai mana cara supaya pintar/cerdas1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal<br />
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.<br />
<br />
2. Membaca adalah kunci belajar<br />
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.<br />
<br />
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran<br />
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.<br />
<br />
4. Hapalkan kata-kata kunci<br />
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.<br />
<br />
5. Pilih waktu belajar yang tepat<br />
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.<br />
<br />
6. Bangun suasana belajar yang nyaman<br />
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.<br />
<br />
7. Bentuk Kelompok Belajar<br />
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.<br />
<br />
8. Latih sendiri kemampuan kita<br />
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.<br />
<br />
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari<br />
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.<br />
<br />
10. Sediakan waktu untuk istirahat<br />
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.<br />
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur – tak perlu detail – berarti kita sudah pahammeylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-3933365835632411382012-02-29T21:17:00.000-08:002012-02-29T21:17:06.350-08:0010 cara belajar efektif menjelang ujianFebruary 14th, 2012 by Admin Penasaran | Posted under <a href="http://penasaran.org/category/media-penasaran" rel="category tag" title="View all posts in Media Penasaran">Media Penasaran</a>. <br />
<div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><img alt="cara belajar leap camp 10 cara belajar efektif menjelang ujian" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVYKQVuXp41fXOMBYQV42zbeK_QjRLxMc1EksbMgQ4AcebeFM1hgs-KjbKlixHOBZ036kiQLr57cR9114hHfn51Il04D0Mw5C56jgDIr6kCljBjFdrohuMo3-uMkEatRvTq05GVOBnWsQG/s320/cara-belajar-leap-camp.jpg" title="10 cara belajar efektif menjelang ujian" width="320" /><span style="font-size: x-small;"><b><span style="color: black; text-align: justify;"> </span></b></span></div><div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b><span style="color: black; text-align: justify;">TIPS BELEJAR EFEKTIF SAAT MENJELANG UJIAN</span></b></span></div><span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">1. Pilih Waktu Belajar yang Tepat</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">2. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">3. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">5. Membaca Adalah Kunci Belajar</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">7. Hapalkan Kata-Kata Kunci</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">8. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">9. Latih Sendiri Kemampuan Kita</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><b style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: black; text-align: justify;">10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat</span></b><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.</span><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.</span></span>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-53658577384581058472012-02-29T21:12:00.000-08:002012-02-29T21:12:26.608-08:005 Cara Mudah Menghafal<h2>Posted on <span class="postdate">April 7, 2009</span> by firman09 </h2><span class="uppercase">Posted 09:24</span> <em>by</em> <span class="uppercase">Kushaeri</span> <em>in</em><br />
<div class="MsoNormal"><a href="" name="6928993108317190537"></a><span lang="EN-US">Setiap kita punya masalah dalam mengingat ada dua hal yang perlu diperhatikan, pertama apakah hal tersebut belum pernah terekam dalam ingatan kita atau hal tersebut sudah pernah terekam namun kita tidak bisa mengumpulkannya kembali dalam pikiran kita menjadi sebuah ingatan.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Karena kita bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam pikiran kita namun tidak bisa mengumpulkan kembali menjadi sebuah ingatan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi faktor utamanya adalah cara mengingatnya dan stress.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> lima cara yang bisa kita gunakan untuk mengingat sesuatu, empat diantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatih untuk mengingatnya, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">1. Memecahnya</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Mungkin ini adalah cara lama dalam mengingat sesuatu. Jadi dalam metode ini kita akan memecah apa yang kita ingat kedalam bagian yang lebih kecil agar mudah dalam ‘merekamnya’.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Metode ini baik digunakan untuk mengingat data dalam bentuk angka, seperti nomor telepon, nomor KTP, atau lainnya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Contoh:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">a. Urutan nomor telepon 0229155783 akan lebih mudah direkam jika kita mengelompokannya menjadi 022,915,57,83 atau 022,91,55,783.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">b. Kata seperti <em>Matematika</em> bisa dipecah menjadi <em>Ma+Tema+Tika</em>, <em>Together </em>bisa dipecah menjadi <em>To+get+her</em>.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">c. List apel, mentimun, kertas, tinta, sawi, pisang, anggur, buncis, stapler, jeruk. Dapat lebih mudah diingat dengan cara di urutkan dan dipecahkan seperti ini:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Apel, pisang, anggur, jeruk, sawi, mentimun, buncis, kertas, tinta, stapler.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">à <em>4 buah, 3 sayur, 3 peralatan kantor</em></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Para</span><span lang="EN-US"> peneliti dalam psikologi menemukan bahwa kapasitas daya ingatan pendek manusia atau <em>Short Term Memory </em>(STM) untuk manusia adalah 7±2 artinya pada kisaran 5-9 saja yang dapat diingat. Jadi harus diingat hal tersebut pada saat kita akan memecah sesuatu untuk direkam.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">2. Menyanyikan</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara ini adalah yang paling popular dan sudah lama dipakai, yaitu dengan cara menyanyikan apa yang akan kita ingat. Tidak terikat dengan jenis musik apa dan bagaimana memecahnya, pastinya jadi menyenangkan. Kalau kita lihat di film-film kolosal china, kita sering melihat cara ini dipergunakan dalam membaca sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span id="more-5"></span><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara ini selain efektif juga membuat kita semakin kreatif, karena kita terlatih untuk membuat sesuatu kedalam nyanyian.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">3. Mediasi/Menjembatani</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dalam metode ini, sesuatu untuk menjembatani ditambahkan kepada apa yang akan kita rekam kedalam pikiran. Metode ini baik digunakan untuk menghubungkan beberapa kata atau materi yang bisa disederhanakan kedalam beberapa kata yang berhubungan.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">**saya bingung contohnya dalam bahasa Indonesia, ada yang bisa kasih contoh? silahkan baca <a href="http://www./">artikel aslinya</a>**</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">4. “Pembacaan” sebelum tidur</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada teknik ini, kita berusaha mengingat apa yang sudah kita rekam sesaat sebelum tidur. Pemikiran yang kita lakukan sebelum tidur akan menyusun informasi dengan cara yang sistematik dan efektif pada saat kita tidur. Psikolog hampir selalu menemukan, jika seseorang memikirkan masalahnya sesaat sebelum tidur, seringkali ada solusi yang baik dikeesokan harinya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">a. Buat suasana hati dan pikiran kita sesantai mungkin</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">b. Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu diingat diatas selembar kertas.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">c. Bacakan itu dengan keras (jika mungkin) satu atau dua kali dan coba mengingatnya dua atau tiga kali (apa yang sebelumnya kita baca).</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">d. Lalu pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu atau memikirkan sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Maka kamu akan mengingat hal itu lebih baik dan dapat dengan mudah untuk diingat kembali saat membutuhkannya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">5. Mencoba dengan cara “tidak mencoba”</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Setiap dari kita mengaplikasikan metode-metode ini, baik sadar atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Kadang saat kita mencoba untuk mengingat kembali apa yang pernah kita ingat atau rekam kedalam pikiran kita, tapi tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita untuk mengingatnya berulang-ulang, tetapi tidak bisa juga.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Untuk mengatasi situasi seperti ini, abaikan saja dengan melakukan aktifitas lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang tadi kita coba ingat muncul ke permukaan. Mengapa begitu? Karena informasi yang kita cari terhalang untuk keluar, dan pada saat kita berhenti mencoba mengingatnya, otak kita tetap mencarinya dan jika informasi tersebut ditemukan, otak menunggu penghalang tersebut hilang untuk memberitahukannya kepada kita. Itulah saat dimana stress menghalangi proses pemanggilan informasi (mengingat) kita.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Karena itu, penting sekali setiap kita untuk bisa mengatur atau memanage stress. Karena hal itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk mengingat, atau mendapatkan informasi dari apa yang sudah kita rekam.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Saran saya jika ingin menghindari stress adalah, bukan dengan relaksasi ke panti pijat atau clubbing, lebih baik kita memiliki hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, serta olah raga yang cukup untuk tetap memiliki tubuh yang sehat. Atau ada ga cara lain untuk mengingat??</span></div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-8994615838524000122012-02-29T21:10:00.000-08:002012-02-29T21:10:09.803-08:005 Cara Mudah Menghafal<h2><br />
</h2><div class="postinfo"> Posted on <span class="postdate">April 7, 2009</span> by firman09 </div><span class="uppercase">Posted 09:24</span> <em>by</em> <span class="uppercase">Kushaeri</span> <em>in</em><br />
<div class="MsoNormal"><a href="" name="6928993108317190537"></a><span lang="EN-US">Setiap kita punya masalah dalam mengingat ada dua hal yang perlu diperhatikan, pertama apakah hal tersebut belum pernah terekam dalam ingatan kita atau hal tersebut sudah pernah terekam namun kita tidak bisa mengumpulkannya kembali dalam pikiran kita menjadi sebuah ingatan.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Karena kita bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam pikiran kita namun tidak bisa mengumpulkan kembali menjadi sebuah ingatan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi faktor utamanya adalah cara mengingatnya dan stress.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> lima cara yang bisa kita gunakan untuk mengingat sesuatu, empat diantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatih untuk mengingatnya, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">1. Memecahnya</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Mungkin ini adalah cara lama dalam mengingat sesuatu. Jadi dalam metode ini kita akan memecah apa yang kita ingat kedalam bagian yang lebih kecil agar mudah dalam ‘merekamnya’.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Metode ini baik digunakan untuk mengingat data dalam bentuk angka, seperti nomor telepon, nomor KTP, atau lainnya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Contoh:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">a. Urutan nomor telepon 0229155783 akan lebih mudah direkam jika kita mengelompokannya menjadi 022,915,57,83 atau 022,91,55,783.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">b. Kata seperti <em>Matematika</em> bisa dipecah menjadi <em>Ma+Tema+Tika</em>, <em>Together </em>bisa dipecah menjadi <em>To+get+her</em>.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">c. List apel, mentimun, kertas, tinta, sawi, pisang, anggur, buncis, stapler, jeruk. Dapat lebih mudah diingat dengan cara di urutkan dan dipecahkan seperti ini:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Apel, pisang, anggur, jeruk, sawi, mentimun, buncis, kertas, tinta, stapler.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">à <em>4 buah, 3 sayur, 3 peralatan kantor</em></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Para</span><span lang="EN-US"> peneliti dalam psikologi menemukan bahwa kapasitas daya ingatan pendek manusia atau <em>Short Term Memory </em>(STM) untuk manusia adalah 7±2 artinya pada kisaran 5-9 saja yang dapat diingat. Jadi harus diingat hal tersebut pada saat kita akan memecah sesuatu untuk direkam.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">2. Menyanyikan</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara ini adalah yang paling popular dan sudah lama dipakai, yaitu dengan cara menyanyikan apa yang akan kita ingat. Tidak terikat dengan jenis musik apa dan bagaimana memecahnya, pastinya jadi menyenangkan. Kalau kita lihat di film-film kolosal china, kita sering melihat cara ini dipergunakan dalam membaca sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><span id="more-5"></span><br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara ini selain efektif juga membuat kita semakin kreatif, karena kita terlatih untuk membuat sesuatu kedalam nyanyian.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">3. Mediasi/Menjembatani</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dalam metode ini, sesuatu untuk menjembatani ditambahkan kepada apa yang akan kita rekam kedalam pikiran. Metode ini baik digunakan untuk menghubungkan beberapa kata atau materi yang bisa disederhanakan kedalam beberapa kata yang berhubungan.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">**saya bingung contohnya dalam bahasa Indonesia, ada yang bisa kasih contoh? silahkan baca <a href="http://www./">artikel aslinya</a>**</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">4. “Pembacaan” sebelum tidur</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada teknik ini, kita berusaha mengingat apa yang sudah kita rekam sesaat sebelum tidur. Pemikiran yang kita lakukan sebelum tidur akan menyusun informasi dengan cara yang sistematik dan efektif pada saat kita tidur. Psikolog hampir selalu menemukan, jika seseorang memikirkan masalahnya sesaat sebelum tidur, seringkali ada solusi yang baik dikeesokan harinya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">a. Buat suasana hati dan pikiran kita sesantai mungkin</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">b. Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu diingat diatas selembar kertas.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">c. Bacakan itu dengan keras (jika mungkin) satu atau dua kali dan coba mengingatnya dua atau tiga kali (apa yang sebelumnya kita baca).</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">d. Lalu pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu atau memikirkan sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Maka kamu akan mengingat hal itu lebih baik dan dapat dengan mudah untuk diingat kembali saat membutuhkannya.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><strong><span lang="EN-US">5. Mencoba dengan cara “tidak mencoba”</span></strong></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Setiap dari kita mengaplikasikan metode-metode ini, baik sadar atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Kadang saat kita mencoba untuk mengingat kembali apa yang pernah kita ingat atau rekam kedalam pikiran kita, tapi tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita untuk mengingatnya berulang-ulang, tetapi tidak bisa juga.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Untuk mengatasi situasi seperti ini, abaikan saja dengan melakukan aktifitas lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang tadi kita coba ingat muncul ke permukaan. Mengapa begitu? Karena informasi yang kita cari terhalang untuk keluar, dan pada saat kita berhenti mencoba mengingatnya, otak kita tetap mencarinya dan jika informasi tersebut ditemukan, otak menunggu penghalang tersebut hilang untuk memberitahukannya kepada kita. Itulah saat dimana stress menghalangi proses pemanggilan informasi (mengingat) kita.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Karena itu, penting sekali setiap kita untuk bisa mengatur atau memanage stress. Karena hal itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk mengingat, atau mendapatkan informasi dari apa yang sudah kita rekam.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Saran saya jika ingin menghindari stress adalah, bukan dengan relaksasi ke panti pijat atau clubbing, lebih baik kita memiliki hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, serta olah raga yang cukup untuk tetap memiliki tubuh yang sehat. Atau ada ga cara lain untuk mengingat??</span></div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-14419782937027255002012-02-29T21:08:00.000-08:002012-02-29T21:08:55.447-08:00Tips BelajarSemua pelajar ingin cepat dan mudah menghapal pelajaran. Dalam kenyataan, banyak pelajar yang mengalami kesulitan dalam menghapal dan memahami pelajaran. Menurut penelitian, kasus semacam ini bukanlah akibat dari IQ yang rendah akan tetapi lebih disebabkan oleh sikap pelajar dan cara belajarnya. Diantara sikap pelajar yang menyebabkan mereka kesulitan dalam memahami pelajaran adalah: tidak menyukai pelajaran , tidak menganggap penting, kurang fokus dan jarang mengulang pelajaran.<br />
<span id="more-39"></span><br />
Berikut ini adalah tips-tips yang harus diterapkan dalam proses belajar :<br />
<ul><li><strong>Menganggap penting pelajaran</strong>.</li>
</ul>Jika kita tidak menganggap penting terhadap sesuatu, maka kita tidak akan ingat sesuatu itu dengan baik. Contoh yang paling sederhana ialah, apakah kita hafal gambar pada uang Rp.1000 di kedua sisinya? mungkin kita tidak hafal atau mungkin hanya hafal sebagian saja, padahal kita telah memegang uang tersebut beribu-ribu kali. Mengapa demikian? Tentu saja bukan karena IQ kita yang lemah, akan tetapi karena kita tidak menganggap penting gambar pada uang tersebut. Lalu bagaimana dengan pelajaran yang hanya diulang sekali atau dua kali saja? Maka dari itu kita sangat perlu menganggap penting pelajaran yang kkita pelajari. Sehingga seluruh indera kita akan tercurah untuk menyerap pelajaran tersebut secara maksimal. Dan jika hal itu kita abaikan, maka berapapun waktu dan energi yang kita curahkan, hanya sedikit hasil yang akan kita dapatkan dari belajar kita.<br />
<ul><li> <strong>Berpikir bisa.</strong></li>
</ul>Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan nyata kita. Apabila kita berpikir positif, maka akan menghasilkan pengaruh yang positif pula terhadap tindakan kita. Begitu pula ketika kita berpikir bisa, maka seluruh indera kita akan diperintahkan oleh otak untuk bisa melakukan hal tersebut. Maka tidak sedikit orang yang telah menghasilkan karya-karya besar dari hasil “berpikir bisa”. Jika hal tersebut diterapkan dalam pola belajar kita, maka insyaAllah kita akan mampu menguasai pelajaran tersebut.<br />
<ul><li><strong>Merasa asyik</strong>.</li>
</ul>Pelajar paling hebat adalah anak-anak. Mengapa? karena mereka belajar dengan keasyikan dan kesenangan, sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka bisa menyerap berbagai pengetahuan dan keterampilan. Merasa senang, fun dan asyik dalam belajar akan mempercepat dan mempermudah pengingatan dan pemahaman.<br />
<ul><li><strong>Fokus</strong> (memusatkan perhatian).</li>
</ul>Dengan konsentrasi sebenar-benarnya apa yang kita amati dan kita pelajari akan mudah kita serap. Contoh yang sederhana, hampir semua penonton film akan terhanyut dalam alur cerita film yang mereka tonton. Bahkan sampai meneteskan air mata atau tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan-adegan dalam film itu. Itu semua bisa terjadi karena penonto film memusatkan perhatiannya dan seluruh indera mereka tertuju pada film tersebut. Coba bayangkan seandainya dalam belajar kita bisa berkonsentrasi sebagaimana ketika kita menonton film atau sinetron, maka kita akan menangkap dan mengingat secara detail pelajaran yang kita pelajari.<br />
<ul><li><strong>Mengulang</strong> (baik secara lisan, tulisan atau pikiran).</li>
</ul>Jarang sekali ada orang yang dalam sekali melihat, mendengar dan membaca langsung hafal. Sebagian besar orang perlu beberapa kali pengulangan untuk menyimpan data ke dalam otak. Semakin sering data diulang, maka semakin kuat tersimpan dalam otak. Begitu pula sebaliknya, jika tidak pernah diulang maka lama-kelamaan data tersebut akan hilang. Pernahkah anda mendapati imam sholat lupa satu ayat dari surat fatihah? Hampir tidak ada bukan? Mengapa demikian? Karena surat fatihah tersebut telah diulang-ulang sampai melebihi ambang batas. Bahkan orang justru akan sangat sulit untuk melupakannya. Pengulangan yang paling ideal adalah setelah 1-15 menit dari proses pemasukan data.meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-82566055733772474402012-02-29T20:54:00.002-08:002012-02-29T20:54:30.147-08:00TIPS MENGHAPAL PELAJARAN YANG EFEKTIVE DAN EFISIEN<div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Setelah banyak menulis tentang kategori spiritual dan militer, saya ingin sharing dengan para pelajar atau mahasiswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil yang memuaskan/optimal dalam mengerjakan pekerjaan soal soal ujian, terutama yang bersifat hapalan….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Untuk diketahui, manusia memiliki otak yang fungsinya terbagi tiga…Otak kiri yang berfungsi untuk menangani materi yang bersifat matematis, logis…..otak kanan yang menangani materi yang bersifat intuitive, spiritual, emosional…dan otak belakang yang menangani <span> </span>masalah memory….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Kalau kita menghapal sebuah <span> </span>mata pelajaran, termasuk rumus matematika, ilmu ukur sudut, logarithma, bahasa, sejarah dll, apa yang kita baca dan hapal, semuanya direkam oleh otak kiri dan disimpan didalam otak belakang yang berfungsi sebagai gudang memory atau semacam hard disknya computer….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Pada saat kita mengerjakan dan menjawab soal ujian, kita akan memerintahkan otak kiri kita untuk membuka kembali rekaman pelajaran yang sudah disimpan di memory otak belakang…..</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Disinilah letak kendalanya, menurut hasil penelitian pakar kemampuan otak manusia di Amerika Serikat, ternyata kemampuan otak kiri manusia normal dengan metoda standard, untuk membuka kembali semua yang direkam dan disimpan di otak belakang, maksimal hanya 20% saja….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Akibatnya, pada saat kita harus menjawab soal ujian, maksimal hanya 20% yang bisa dijawab sempurna, yang lainnya hanya kira kira saja/gambling…</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Sekarang masalahnya adalah bagaimana caranya agar kemampuan otak kiri membuka kembali hasil rekaman yang tersimpan diotak belakang bisa meningkat sampai optimal, mendekati 100%….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Jawabnya adalah… kita harus memeras otak kiri kita agar bekerja sampai batas maksimal…,sangat lelah, agar otak kanan kita secara tomatis akan segera membantu tanpa kita perintahkan (memang juga kita tidak bisa perintahkan otak kanan bekerja, dia akan bekerja secara intuitive, bila keadaan sudah emergensi, darurat….)….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Mengapa harus dibantu otak kann?…Otak kanan mempunyai kemampuan mengakses semua hasil rekaman yang berada didalam otak belakang….Otak kananlah yang berfungsi dalam kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual…Otak kanan memiliki kemampuan radar dan pemancar yang frequensinya bisa berhubunan dengan frekuensi otak belakang dan alam semesta…Otak kananlah yang bisa mengakses kekuatan alam bawah sadar yang tersembunyi didalam otak belakang kita…</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Sekarang bagaimana cara melatih otak kiri kita supaya bekerja keras dan sangat lelah mendekati titik optimal sehingga terpaksa otak kanan yang intuitive turun tangan menolong otak kanan?….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Caranya adalah sebagai berikut:</span></div><ul><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Baca dan hapalkan seluruh materi pelajaran yang akan diujikan berulang ulang sampai merasa sudah hafal betul….</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Kemudian kalau merasa sudah hafal betul, tutup bukunya dan lakukan relaksasi dengan cara berbaring santai, tutup mata sambil mengatur nafas yang santai sekitar 30 menit saja….</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Setelah tubuh dan otak sudah terasa dingin dan santai, ambil kertas dan fulpen….lalu kita tuliskan kembali semua yang kita hafalkan tadi diatas kertas, dengan menggunakan singkatan singkatan semacam jembatan keledai (contoh singkatan/jembatan keledai untuk Siapa apa, bilamana, dimana, bagaimana dan mengapa….jembatan keledainya adalah: Siabidibame…)…</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Saya yakin, pertama kali melakukkan uji coba, maka anda hanya aka mampu menuliskan kembali apa yan anda hafal, sebanyak 20% secara baik…yang lainnya lupa lupa ingat/ragu ragu…</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Lakukan terus berulang ulang uji coba ini untuk satu materi pelajaran yang diujikan, jangan pindah ke pelajaran lain dulu….</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Setelah anda mampu mencapai hasil menulis kembali apa yang dibaca, dikeluarkan dari otak belakang anda/memory sebanyak 100% dan itu dilakukan sebanya 10 kali berturut turut dan hasilnya sama baiknya, ambilah kertas yang berisi tulisan singkatan mata pelajaran tersebut dan tempel didinding tempat anda belajar…</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Setiap hari,minimal satu kali anda harus review hasil catatan yang ditempel tersebut dengan membuat copy catatan yang anda keluarkan dari otak, bukan diaca dari kertas berisi singkatan itu !!!</span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Calibri;">Demikianlah lakukan terus dengan seluruh mata pelajaran yang akan diujikan…</span></li>
</ul><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Dengan cara belajar menghapal seperti ini saya telah berhasil antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-family: Calibri;">Mendapatkan hasil prestasi terbaik ujian SMA Negri untuk profinsi Jawa Barat pada tahun 1961…</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-family: Calibri;">Prestasi terbaik (no 1, mendapatkan Bintang Kartika Cendekia)untuk jurusan tempur AMN lulusan 1965…</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-family: Calibri;">Ujian masuk pendidikan Seskoad 1978 hanya sekali langsung lulus <span> </span>(umumnya beberapa kali baru lulus masuk)….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol;"><span>·<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></span><span style="font-family: Calibri;">dll..</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0 0 10pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Calibri;">Mudah mudahan metoda saya ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang ingin berprestasi dalam ujian yang bersifat menghapal…maaf kalau ada yang kurang bisa menerima metoda saya ini…hanya sekedar sharing….</span></div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-22638051754315079492012-02-29T20:49:00.002-08:002012-02-29T20:49:47.131-08:00Belajar sehat dengan pernafasan tiga dimensi untuk semua usia Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2005777-belajar-sehat-dengan-pernafasan-tiga/#ixzz1npzR2xKd<span><span><span id="dtx-highlighting-item">Sehat</span>....wow? itu dambaan setiap mahluk</span><span id="dtx-highlighting-item"> hidup </span><span>di manapun dia berada,ada beberapa cara untuk<span id="dtx-highlighting-item"> sehat</span>,untuk menjadi orang<span id="dtx-highlighting-item"> sehat </span><span>baik lahir maupun batin,yang kan kita pelajari ad<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>h</span><span id="dtx-highlighting-item"> sehat </span><span><span id="dtx-highlighting-item">dengan </span>nafas,<span id="dtx-highlighting-item">dengan </span>oksigen yang biasa kita hirup dan tanpa harus kita membelinya.Apabila anda sakit ,baru terasa bahwa</span><span id="dtx-highlighting-item"> sehat </span>itu amat berharga,sebenarnya apa langkah - langkah yang perlu kita siapkan agar tubuh kita<span id="dtx-highlighting-item"> sehat</span>....:</span></span><br />
1<strong>.Jaga kebersihan Badan dan Lingkungan<br />
2.Jaga makan sesuai kebutuhan<br />
<span><span> 3.ber<span id="dtx-highlighting-item">olahraga </span>sesuai</span><span id="dtx-highlighting-item"> dengan </span>yang dianjurkan</span></strong>.<br />
<span> Hanya tiga sebenarnya kita akan<span id="dtx-highlighting-item"> sehat</span><span>,..tidak lebih,tapi kenapa sekarang setiap hari kayanya banyak ditemukan orang sakit,mungkin karena s<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>h satu atau semua mereka tidak menjaganya...tidur yang cyukup,tidak meroko,tidak minum-minuman keras atau narkoba....ad<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>h cara menjadi orang</span><span id="dtx-highlighting-item"> sehat</span>.Nah saya akan berikan cara supaya anda<span id="dtx-highlighting-item"> sehat </span><span><span id="dtx-highlighting-item">dengan </span>pernafasan anada sendiri.</span></span><br />
<span> Pertama berpakaina yang bebas,artinya longgar.....lakukan hal ini nantinya secara teratur.....pertama anda bangun pagi atau siang hari<span id="dtx-highlighting-item"> dengan </span><span>berj<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>n atau duduk santai,,,,,,kemudian.konsentrasikan pikiran anda secara nyata...dan tarik napas secara beratur selama anda kuat......tarik terus........kemudian tahan...di bawah perut sama</span><span id="dtx-highlighting-item"> dengan </span>lama pada saat anda menhsisap nafas,kemudian buang nafas melalui hidung perlahan -lahan<span id="dtx-highlighting-item"> dengan </span>tempo yang sama pada saat anda menghirup dan menahan nafas......serius ,perlahan ,konsentrasi....dan anda akan berkeringan<span id="dtx-highlighting-item"> dengan </span><span>hebat...sama seperti anda melakukan lari.....berarti itu sudah benar.......lakukan itu pada kesempatan anda sedang santai,,,,setelah menguasai tahap pertama....lakukan tahap kedua....berj<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>n</span><span id="dtx-highlighting-item"> dengan</span></span><strong> nafas tiga dimensi</strong><span>.....lambat dulu baru j<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>n nya agak ceopat.....nah disitu anda akan merasakan kep<span id="dtx-highlighting-item">ala </span>agak pusing atau badan terasa panas,lanjutkan sampai anda merasa mampu.dan ingat pada saat itu penyakit yang ada d<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>m trubuh sedang meng<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>mi proses penyembuhan secara permanen....lakukan gerakan itu sesering mungkin.....dan anda akan mendapatkan manfaat yang luar biasa.....adapun penyakit yang bisa disembuhkan antara lain:</span><strong><span>Darah tinggi,jantung,Rematik,Asma,kolestrol tinggi.asam urat dan masihn banyak lagi.....lakukan secara rutin w<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>lu cuma sekali d<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>m seminggu</span></strong><span>......mint<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>h sama yang Di atas,,,,berusaha dan berdoa,,,,s<span id="dtx-highlighting-item">ala</span>m dari kecap sultan.....</span><br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2005777-belajar-sehat-dengan-pernafasan-tiga/#ixzz1npzEOxVw" style="color: #003399;">http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2005777-belajar-sehat-dengan-pernafasan-tiga/#ixzz1npzEOxVw</a></div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-40937741439232466222012-02-29T20:45:00.000-08:002012-02-29T20:45:17.303-08:00CARA BELAJAR SEHAT<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><span style="color: #cc33cc;">Halo semua......!<br />
Kali saya akan bagi-bagi tips neh tentang bagaimana cara belajar yang sehat, tentunya anda semua juga ingin kan menjadi orang yang pintar di sekolah ataupun di kampus. Nah sekarang simak ya tips dari saya.........<br />
<br />
CARA BELAJAR SEHAT<br />
<br />
1. Motivasi <br />
Anda jangan merasa terbebani dengan kewajiban yang diberikan oleh Allah termasuk belajar<br />
2. Manfaatkan kehadiran di tempat belajar<br />
Anda harus menghadiri tempat belajar minimal 30% bahan pelajaran, InssyaAllah sudah di serap<br />
3. Buat Program Belajar<br />
Membaca buku, membuat ringkasan,mengerjakan PR, diskusi kelompok, membuat laporan, mempersiapkan diri menghadapi ujian. Beri porsi yang sama dalam setiap bidang studi<br />
4. Membaca<br />
Biasakan membaca malam sebelum besok menerima pelajaran<br />
5. Mendengar dan mencatat<br />
6. Menjaga Konsentrasi<br />
a. Keadaan jiwa<br />
b. Mood<br />
c. Kondisi fisik<br />
d. Keadaan lingkungan belajar<br />
7. Disiplin dan komitmen<br />
8. Membuat Target<br />
9. Jangan pasif, jadilah pelajar yang pro aktif<br />
10. Tawakal<br />
11. Berdoa</span>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-67336904370680703092012-02-29T20:40:00.000-08:002012-02-29T20:40:04.681-08:00Kiat Hidup Sehat Ala Rasulullah<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%">Kiat Hidup Sehat Ala Rasulullah </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://majlisdzikrullahpekojan.org/sains-islam/kiat-hidup-sehat-ala-rasulullah.html?tmpl=component&print=1&page=" rel="nofollow" title="Cetak"><img alt="Cetak" src="http://majlisdzikrullahpekojan.org/images/M_images/printButton.png" /></a> </td> </tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td class="createdate" valign="top"> Rabu, 30 September 2009 11:16 </td> </tr>
<tr> <td valign="top"> <div class="MsoNormal">Rasulullah SAW bersabda, <span class="Apple-style-span" style="color: green;">"Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah."</span> (HR Muslim).</div><div class="MsoNormal">Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah SAW? Ikuti resep berikut:</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rasul selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan shalat sunah dan shalat Fardu, Shalat Subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :<span> </span>Berlimpah pahala dari Allah, <span> </span>Kesegaran udara subuh yang bagus untuk kesehatan misal untuk terapi penyakit TBC , Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rasul selalu rapi dan bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. <span class="Apple-style-span" style="color: green;">"Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman." </span>(HR Muslim).</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">3. TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sabda Rasul, <span class="Apple-style-span" style="color: green;">"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)." </span>(Muttafaq Alaih). Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi umat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan. <span class="Apple-style-span" style="color: green;">“Berpuasalah, niscaya engkau sehat,”</span> demikian sabda Rasul.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">4. GEMAR BERJALAN KAKI</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Penelitian medis baru-baru ini menganjurkan orang untuk berjalan kaki minimal sepuluh ribu langkah untuk meningkatkan kualitas peredaran darah dan kesehatan bagi otot serta organ tubuh lainnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal">5. TIDAK PEMARAH</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nasihat Rasulullah, "Jangan Marah" diulangi hingga tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah: - Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka segera duduk, dan bila duduk maka berbaringlah - Membaca Ta'awwudz, karena marah itu dari Setan - Segeralah berwudhu - Shalat dua Rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah, dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT. Rasulullah senantiasa menganjurkan kita untuk optimis dan tak pernah berputus asa dari rahmat Allah. Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang selalu optimis dan ceria cenderung lebih sehat dan bahagia dibanding dengan orang yang selalu bersikap pesimis dan gelisah.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">7. MENJAGA KEBERSIHAN HATI</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas, maka menjauhi iri hati dan buruk sangka serta sifat-sifat tercela merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. Kebanyakan penyakit yang diderita oleh masyarakat modern sekarang ini disebabkan karena faktor-faktor psikologis seperti gelisah, merasa kesepian, terobsesi oleh sesuatu, merasa dicampakkan, memendam emosi dalam jangka waktu yang lama, dan sebagainya. Jernihnya hati akan mendorong pikiran ke arah yang sehat dan merangsang metabolisme tubuh untuk menciptakan antibody yang berfungsi untuk mengembalikan kesehatan fisik.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">8. SELALU BERSYUKUR</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rasulullah SAW mengajarkan kita agar banyak bersyukur untuk mendapatkan lebih banyak lagi anugerah dari Allah. Dengan terus bersyukur berarti kita sedang terus-menerus menyadari posisi kehambaan kita yang lemah dan senantiasa membutuhkan pemberian dari Allah. Rasa syukur juga memberi efek ketenangan bagi jiwa dan mental, serta memberi andil bagi proses kejernihan berpikir. Pada akhirnya, bersyukur adalah aspek terbesar bagi terciptanya kesehatan fisik, mental dan spiritual.</div><div class="MsoNormal">Wallahu a’lam.</div></td></tr>
</tbody></table>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-37937369196770950962012-02-29T20:36:00.000-08:002012-02-29T20:36:54.061-08:00hidup sehat dengan olah raga ala rasulullah<h2>Hidup Sehat dengan Olahraga ala Rasulullah</h2><div style="text-align: center;"><i>“Kesehatan adalah mahkota tak terlihat, dan tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya, kecuali mereka yang sakit.” </i></div><div style="text-align: justify;"><br />
Pepatah Arab tersebut benar adanya. Kita harus menghargai karunia kesehatan. Sehat adalah nikmat, namun banyak orang mengabaikannya, dan baru teringat saat tubuh ambruk terbaring di atas pembaringan. Kesehatan menjadi sesuatu yang sangat mahal, bahkan tak bisa dibeli dengan uang. Maka, pola hidup sehat harus senantiasa diterapkan. Dengan tubuh sehat, seseorang lebih banyak ibadah dan khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Tak terkecuali para wanita muslim.<br />
<br />
Untuk beberapa alasan, bahkan kesehatan tubuh para muslimah merupakan sebuah topik yang sangat jarang dibicarakan di dalam komunitas masyarakat muslim. Kebanyakan mereka hanya mementingkan persoalan tentang kesehatan reproduksi, kecantikan fisik, menstruasi, kehamilan, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Lalu pesan apa yang semestinya ditangkap para muslimah tentang kehidupan sehari-hari mereka? Secara umum, segenap wanita muslim diberitahu agar menetap di dalam rumah mereka yang menjadi tempat terbaik dan paling aman, tanpa diragukan lagi. Banyak muslimah yang tinggal di apartemen-apartemen atau perumahan, namun mereka mengabaikan kesehatan tubuh mereka.<br />
<br />
Maka banyak dari mereka yang malas untuk beraktivitas, makan dan minum berlebihan, duduk berjam-jam di depan televisi dan internet. Hingga muslimah kadang identik dengan kemalasan, tubuh gemuk, doyan ngemil, dan lainnya.<br />
<br />
Jika para muslimah tidak memiliki kesadaran untuk hidup sehat dan berolahraga, maka mereka akan terjebak dalam kehidupan tidak sehat semisal ketidakteraturan makan, atau makan berlebihan, anorexia, dan bulimia (kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus).</div><blockquote><div style="text-align: left;">...Jika para muslimah tidak memiliki kesadaran untuk hidup sehat dan berolahraga, maka mereka akan terjebak dalam kehidupan ketidakteraturan makan, makan berlebihan, anorexia, dan bulimia...</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, sangat penting rasanya untuk menyampaikan pesan yang benar mengenai kesehatan kepada para wanita muslim. Dalam artian, pola makan benar dan teratur serta latihan dan berolahraga adalah bagian dari gaya hidup seorang muslimah. Tak perlu melakukan berbagai olahraga berat yang cenderung bertentangan dengan aturan syariat. Para muslimah dapat melakukan berbagai aktivitas olahraga atau gerakan-gerakan yang dapat membakar kalori, mengeluarkan keringat, dan membuat tubuh lebih fit. Begitu banyak bentuk olahraga yang selaras dengan gaya hidup Islami, dan dapat dilakukan wanita muslim, semisal berjalan 10 ribu langkah.<br />
<br />
Ada bukti medis kuat yang menegaskan bahwa berjalan 10 ribu langkah setiap hari dapat memunculkan berbagai keuntungan kesehatan secara signifikan. Apabila hal itu dapat dilakukan setiap hari, maka bukan hanya bisa membuat Anda merasa lebih baik dan berenergi dalam mengerjakan apa pun, tapi juga bisa mengurangi risiko munculnya penyakit-penyakit berbahaya seperti serangan jantung, kanker, diabetes, dan depresi.<br />
<br />
Cara terbaik untuk mengukur langkah Anda adalah dengan menggunakan pedometer (alat penghitung langkah). Pedometer sangat mudah digunakan, mudah didapat, dan tidak mahal. Namun apabila Anda tidak memiliki pedometer, maka Anda dapat mengikuti petunjuk di bawah ini untuk mengukur langkah Anda:</div><ol><li>Berjalan dengan kecepatan sedang selama 30 menit, setara dengan berjalan empat ribu langkah.</li>
<li>Berjalan dengan kecepatan sedang selama 45 menit, setara dengan berjalan 7.500 langkah.</li>
<li>Berjalan dengan langkah cepat selama 60 menit, setara dengan berjalan 10 ribu langkah.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Jika dihitung, maka rata-rata setiap orang berjalan 900-3000 langkah perhari selama mengerjakan aktivitas harian. Jika demikian, untuk mencapai 10 ribu langkah, maka Anda harus mencari cara untuk mendapatkan langkah-langkah tambahan. Banyak cara yang bisa Anda tempuh untuk mendapatkan langkah-langkah ekstra tersebut; Anda dapat berjalan di atas treadmill atau berjalan di taman di lingkungan tempat Anda tinggal bersama teman-teman atau anggota keluarga Anda, sembari mendengarkan kaset ceramah-ceramah keislaman. Jika harian dianggap terlalu berat, maka buatlah jadwal sebanyak tiga kali setiap pekan.<br />
<br />
Berjalan kaki tidak hanya membuat Anda menjadi lebih bugar dan berenergi, tapi juga jika Anda merencanakan untuk berangkat haji atau umrah, maka hal tersebut menjadi latihan terbaik agar nanti menjadi biasa untuk berjalan jauh.<br />
<br />
<b>Rasulullah pun Hidup Sehat dan Berolahraga</b><br />
<br />
Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki kebiasaan berjalan kaki, sebagaimana ditunjukkan sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Aku belum pernah melihat orang yang lebih baik dan lebih tampan dari Rasulullah; roman mukanya secemerlang matahari, juga tidak pernah melihat orang yang secepat beliau. Seolah-olah bumi ini digulung oleh langkah-langkah beliau ketika sedang berjalan. Walaupun kami berusaha untuk mengimbangi jalan beliau. Tapi beliau tampaknya seperti berjalan santai saja.”<br />
<br />
Bahkan Rasulullah tak jarang mengajak istrinya beliau untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan tubuh. Rasulullah pernah mengajak istrinya, Aisyah, untuk berlomba dengan beliau. Aisyah mengisahkan, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!”</div><blockquote><div style="text-align: justify;">...Nabi Muhammad dikenal memiliki kebiasaan berjalan kaki, bahkan Rasulullah tak jarang mengajak istrinya beliau untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan tubuh...</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Para shahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari.<br />
<br />
Beberapa waktu setelah kejadian tersebut, dalam sebuah riwayat disebutkan: ”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.” Suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau. Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ”Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)<br />
<br />
Olahraga sangat berguna untuk kesehatan. Dengan berolahraga teratur, terukur dan bersifat aerobik akan memberikan banyak manfaat. Antara lain mencegah kegemukan dengan segala dampak negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kinerja otot-otot tubuh, seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarkan aliran darah ke dalam sel-sel tubuh, dan pembuangan bahan-bahan sisa dari sel-sel tubuh menjadi lebih baik.</div><blockquote><div style="text-align: left;">...Jadikan kesehatan sebagai batu loncatan agar kita dapat beribadah maksimal...</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Ketidakseimbangan dalam pola dan gaya hidup akan banyak berdampak pada kenyamanan hidup kita dan proses ibadah kita kepada Allah. Jadikan kesehatan sebagai batu loncatan agar kita dapat beribadah maksimal. [ganna pryadha/voa-islam.com]</div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-35880807090070147712012-02-29T20:25:00.000-08:002012-02-29T20:25:03.864-08:00belajar sehat untuk anakANAK SEHAT BUGAR SIAP BELAJAR<br />
Kesiapan anak untuk belajar tergantung pada berbagai faktor. Disamping<br />
kemampuan kognitif, kemampuan fisik memegang peran cukup penting. Anak harus<br />
cukup baik kesehatannya, agar tidak sering absen karena sakit. Lebih dari itu anak harus<br />
juga cukup bugar, agar dapat berkonsentrasi dalam menangkap dan merespon pelajaran.<br />
Semua hal diatas tidak terlepas dari kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh<br />
anak. Tingkat kesehatan, kebugaran, dan asupan gizi anak merupakan unsur utama yang<br />
harus dipertimbangkan dalam membina kesiapan fisik anak untuk belajar.<br />
Tingkat kesehatan anak tergantung dari asupan gizi, kebersihan, dan perilaku<br />
sehatnya. Asupan gizi harus mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.<br />
Sarapan pagi perlu dibudayakan pada anak-anak untuk menjaga agar kadar glukosa darah<br />
tetap normal selama jam sekolah. Penjagaan kadar glukosa sangat penting untuk<br />
menunjang daya konsentrasi anak. Apabila kadar glukosa darah turun, metabolisme otak<br />
terganggu, dan anak merasa lapar dengan gejala gelisah, gemetar, serta mengeluarkan<br />
keringat dingin. Saat istirahat merupakan saat yang baik bagi anak untuk menjaga kadar<br />
glukosa darah dengan menambah asupan gula atau karbohidrat yang lebih kompleks,<br />
seperti misalnya roti, jagung, nasi, atau mie.<br />
Perlu pengawasan dari pihak sekolah agar makanan yang dijual di warung sekolah<br />
terjamin kebersihan dan kualitas gizinya, serta terbebas dari zat yang berbahaya. Apabila<br />
anak terpaksa jajan diluar, sarankan untuk memilih makanan yang terbungkus. Membawa<br />
bekal makanan dari rumah akan lebih terjamin kebersihan dan nilai gizinya. Perlu<br />
dipikirkan oleh pihak sekolah untuk menyiapkan tempat yang layak bagi anak untuk<br />
makan dari bekal atau dari jajannya. Tanamkan kesadaran dan wawasan anak untuk<br />
selalu makan dengan prinsip empat sehat lima sempurna setiap hari. Minimal satu macam<br />
lauk harus selalu ada pada setiap kali makan, seperti misalnya daging, ikan, telur, tahu,<br />
dan tempe. Demikian juga dengan sayur mayur dan buah. Jangan hentikan kebiasaan<br />
anak untuk minum susu.<br />
Kebersihan diri dapat dimulai dengan mandi, gosok gigi, dan keramas yang benar.<br />
Kulit, gigi, dan rambut merupakan indikator kebersihan seseorang. Pakaian, terutama<br />
pakaian dalam, harus bersih dan selalu ganti setiap kali mandi. Dimulai dari kebersihan<br />
diri, anak dituntun untuk peka terhadap kebersihan lingkungan. Debu, sampah, air bersih<br />
dan limbah harus menjadi perhatiannya. Sekolah perlu menyediakan alat-alat pembersih<br />
dengan jumlah cukup, dan mengusahakan agar segala ruang termasuk WC tetap selalu<br />
bersih. Sekolah merupakan tempat ideal untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan<br />
sehat pada anak. Terlebih lagi usia SD merupakan usia peka untuk pembentukan sikap,<br />
kepribadian, dan perilaku.<br />
Kebugaran jasmani anak perlu dibina melalui mata pelajaran pendidikan jasmani<br />
dan kesehatan. Disamping itu, saat istirahat merupakan saat strategis untuk membina<br />
kebugaran anak, sehingga tingkat kesehatan, tumbuh kembang, dan daya konsentrasi<br />
anak akan terdukung. Biarkan anak bebas bergerak, berlari, memanjat, meloncat, dan<br />
bermain sesuai dengan minat dan kemampuannya. Lahan cukup luas dengan fasilitas<br />
yang merangsang gerak anak perlu diusahakan, seperti misalnya: jaring-jaring panjat,<br />
balok titian, bar untuk menggantung, dan bola berbagai warna. Daya tahan jantung paru,<br />
kekuatan dan ketahanan otot, kelentukan, keseimbangan, kecepatan, dan koordinasi<br />
merupakan unsur kebugaran yang perlu disasar dalam membina kebugaran jasmani anak.<br />
Hasnan Said (1974) mengnjurkan agar anak umur 5 hingga 8 tahun diberi kesempatan<br />
untuk bermain bebas dan berkelompok selama 4 jam kumulatif, sedangkan anak umur 9<br />
hingga 11 tahun, diberi kesempatan bermain selama 3 jam setiap harinya.meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-48315895809056199472012-01-09T07:13:00.000-08:002012-01-09T07:13:00.399-08:00makalh jabatan profesi dan tantangan guru dalam belajar<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Bernard MT Condensed","serif"; font-size: 24pt; line-height: 115%;">JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi Pendidikan</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><img height="171" src="file:///C:/Users/Maylan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="168" /></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">I</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">S</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">U</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">S</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">U</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">N</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">OLEH: MAILAN ANGGRAINI<span> </span>10 22 126</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span> </span>MUNAZDIROH<span> </span><span> </span>10 22 127</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">DOSEN PEMBIMBING<span> </span>:YELMI YUNARTI,M.Pd</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Bernard MT Condensed","serif"; font-size: 22pt;">FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Bernard MT Condensed","serif"; font-size: 22pt;">PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Bernard MT Condensed","serif"; font-size: 26pt;">UNIVERSITAS BATURAJA</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Bernard MT Condensed","serif"; font-size: 18pt;">2011</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.Latra Belakang</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana kita ketahui<span> </span>mata kuliah profesi pendidikan adalah mata kuliah yang membahas tentang keprosesian dalam suatu budang. Dalam hal ini seorang guru adalah jabatan yang sangat profesional oleh karna itu guru di tuntut untuk bekerja secara professional. Bekerja dengan profesioanal sangatlah tidak mudah karna banyak sekali hambatan atau tantangan yang harus di lalui oleh seorang guru,untuk itu dalam makalah ini kami memberikan gambaran tentang tantangan guru dan solusi cara penyelesaiannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.Rumusan Masalah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam makalh kami yang merupakan pokok permasalah adalah bagaimana jabatan yang professional dan tantangan apa yang akan di lalui<span> </span>oleh seorang guru yang professional dalam proses pembelajaran..</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.Tujuan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makalh yang kami susun ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan<span> </span>pada semester dua ini dan member tanbahan pengetahuan singkat tentang jabatan professional dan tantangan guru dalam proses pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB II</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.Kagiatan guru dalam pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak ada landasan yang sederhana dalam merumuskan landasan yang benar-benar cocok dengan sasaran dalam penbelajaran. Untuk itu kita perlu landasan bagi pengambilasn putusan secara memuaskan tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Salah satu yang bias kita lakukan adalh membentuk pembelajaran yang efektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun pola-pola itu adalah<span> </span>:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><i><u>1.Penyajian Informasi</u></i><u>,</u> yaitu guru menyajikan informasi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, berbicara dengan informal , menulis di papan tulis. Memperagakan, dan menggunakan bahan pandangan dengar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><i><u>2.Belajar Mandiri</u></i><u>,</u> dalam hal ini siswa balajar sesui dengan kecepatan membaca, mengerjakan soal, memecahkan masalah, menulis laporan praktekum, dan lainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><i><u>3.Interaksi antara guru dan siswa</u></i><u>,</u> dalam kegiatan ini yang terjadi yaitu seperti Tanya jawab, diskusi, kegiatan kelompok kecil, laporan dan lainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Ketiga pola ini adalah katrgori yang mengelompokkan sebagian nbesar metode pengajaran dan pembelajaran. Namun kita tdak dapat menggunakan ke tiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan program pengajaran. Salah satu alasannya adalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> banyaknya perbedaan individu yang harus menjadi pusat perhatian. Banyak siswa belajar mandiri, sementara siswa lainya senang belajar dalam situasi pengajaran yang beratur dan terpimpin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span> </span><span> </span>kondisi yang meyababkan kita memilih meyode yang pas </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> jika dalm pembelajaran tersebut mengunakan teknologi seperti tv, computer dan lainya, penekanan biasnya di berikan pada penyajian kelompok, atau pada belajar mendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. Kondisi dan Asas Belajar yang Berhasil</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Berikut ini di berikan suatu pemerian tentang kondisi dan asas belajar yang lenih penting dan bermanfaat di sertai pembahasan cara penerapan setiap kondisi dan asas tersebut dalam perencanaan pengajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Persiapan Sebelum Belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau hasil belajar sebelumnya tidak tidak cukup di kuasai, maka pelajaran selanjutnya kurang berarti.Oleh karna itu dalam proses pembelajaran persiapan haruslah dilakukan lebih matang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Sasaran Belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam proses pembelajaran sasaran haruslah jelas, begitu pula dalam awal pematerian siswa harus mengetahuui sasaran yang harus mereka capai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.Susuna Bahan Ajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahan yanfg akan kita ajarkan haruslah ter susun dengan urutan yang bermakna. Kemudian dalam penyajian haruslah di sajikan dengan bagian-bagian tertentu sesuai dengan urutanya. Hal ini dapat membantu siswa dalam memedukan pengetahuan atau preses secara pribadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.Perbedaan individu </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap siswa punya gaya dan kevepatan belajar yang brbeda-beda. Ada yang suka pada pelajaran yang menggunakan metode kelompik ada juga yang senang dengan metode sendiri-sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.Motivasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keinginan untuk belejar mempersyarakan adanya motivasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Sember Pengajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.Keikutsertaan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengikuti kegiatan secara aktif<span> </span>lebih di sukai dari pada mendengar dab menonton secara pasif<span> </span>berjam-jam, jadi keikut sertaan artinya memberikan respon.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.Balikan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Balikan memperkuat pemahaman dan kinerja yang benar, memberiyahukan kesalahan, dan pemperbaiki preses belajat yang salah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.Penguatan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan memperoleh penguatan siswa akan terdorongbuntuk melakukan kegiatan yang lebih baik lagi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10.Latiahan dan Pengulangan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11.Penerapan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12.Sikap Mengajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">13.Penyajian di Depan Kelas</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.Metode Penyajian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Keunggulannya salah satunya adalah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>a.Merupakan metode utama dan banyak di lakukan oleh nyamak orang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Pada umumnya memerlukan upayah pemikiran yang optimal dalam<span> </span><span> </span>menjelaskan materi dengan metode ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Dari segintujuan balajar, waktu lebih hemat .Karna dalam hal ini metri dapat di sampaikan dengan penyajian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Car ini layak di terapkan sebagai metode komunikasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Kelemahannya salah satunya adalah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Siswa hanya di batasi keikuysertaannya, mereka hyna menonton ,<span> </span>mencatat , mendengar dan jarang terdapat kesempatanuntuk bettukar pendapat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Adanya keharusan bagi pengajara untuk manyajikan bahan ajar dengan cara yang menarik ,bergairah ,dan penuh tantangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Terdapat bukti<span> </span>bahwa bahan penyajian lisan saja tanpa di sertai keikutsertaan secara terencana ,hanya dapat di ingat dalam jangka waktun yang pendek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa sehubungan dengan kesalahan dan kesulitan yang di hadapi siswa selama penyajian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Penerapan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Situasi yang cocok untuk mengunakan metode ini adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>a.Sebagi pendahulan, ikhtisar, atau pengaran pokok bahasan tertentu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>b. Bertujuan membangkitkan tujuan untuk memoelajari sebuah bahan jar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Untuk member kesempatan pada siswa menyajikan laporan di depan kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.Uutk memperkenalkan perkembangan mutakhir dalam suatu bidang , terutama apabila waktu persiapan terbatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.Rencana keikutsertaan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keikutsertaan dapat di bagi dalam tiga jenis yaitu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>a.Interaksi aktif dangan pengajar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>b. Kerja di tempat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>c.Kegiatan berpikir lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.Belajar Mandiri</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Ciri-ciri</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri khusus program belajar mandiri<span> </span>yang bermutu adalah sebagai berikut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>a.Kegiatan belajar untuk siswa di kembangkan dengan cermat dan rinci.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>b.Kegiatan dan sumber belajar di pilih dengan hati-hati dan cermat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Penguasaan siswa terhadap suatu langkah<span> </span>harus di periksa sebelum ia melanjutkan ke langjah berikutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.Apabila muncul kesulitan, siswa perlu mempelajari lagi atau meminta bantuan pengajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Adapun jenis pelajar yang mungkin cock untuk belajar mandiri yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Mempelajari informasi nyata</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Menguasai konsep dan asas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Menerapkan informasi, konsep, dan asas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.Mengembangkan keterampilan psikomotor.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Keunggulan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Belajar amndiri memberikan sebuah keunggulan unik sebagai metode pengajaran yaiutu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Program belajarnya di rancang dengan<span> </span>cermat akan memanfaatkan lebuh banyak asas belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Siswa cendrung menyukai metode ini dari pada metode tradisional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.Kelemahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tredapat juga kelemahan belajar mandiri yang harus di ketahui :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.Kurang terjadi inreaksi antara pengajar dengan siswa atau sebaliknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Kegiatan belajar ini cepat membosankan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.Program mandiri tidak cocok untuk ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.Kurang di siplin diri, di tambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan kelambatan penyelesaian program oleh bebrapa siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">E. Metode ini sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim yang rinci diantara staf pengajar yang terlibat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.Tata cara</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara yang paling baik untuk belajar ini adalah memulai dengan bermacam-macam bahan agar<span> </span>mancapai sasaran dan kemudian merencanakan lebih dari satu urutan pengajaran untuk memberikan peluang kepada pernedaan di antara siswa secara perorangan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.Contoh</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata car yang dapat melaksanakan belajar sesuai dengan kecepatan sendiri adalah di mulai dari penggunaan bahan di persiapkan sendiri dalam bentuk yang sederhana, bahan yang di perdagangkan yang perlu penyesuaian, sampai pada program mandiri berskala besar yang di rencanakan secara bersistem.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.Buku ajaran/ lembar kerja</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejumlah sasran di kembangkan dari bahan dalam buku ajaran. Sementara itu lembar kerja mengarahkan siswa untuk dapat mempelajari bab-bab dalam buku ajar, dan menyadiakan latihan yang harus di kerjakan. Pertanyaan yang harus di jawab dan pertanayaan lainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.Buku belajar mandiri terprogram atau pengajaran berdasarkan computer. </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pembelajaran ini pada umumnya hasil belajarnya dapat di ketahui.Tata cara yang menggunakan buku ajar mandiri atau pengajaran berdasarkan computer ini di sebut belajar interaktif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Sumber belajar yang di kemukakan di atas dapat memenuhi tujuan</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyapkan bahan ajar untuk berbagai ajaran khusus dan sebuah mata pelajaran yang mempersyaratkan penguasaan berbagai istilah dasar dan beraneka fakta tertentu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengarahkan penelaahan tentang suatu pokok bahasan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberikan penjelasan rinci tentang suatu pokok bahasan.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.Media pandangan / Lembar petunjuk</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Media ini di pakai untuk siswa yang memerlukan pengarahan atau petunjuk untuk menjalankan suatu perlengkapan .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.Sistem Pengajaran Perseorangan <span> </span>( PSI= Personalized System of Instruction ) </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode PSI dengan belajar mandiri<span> </span>adalah pendekatan yang dapat di terapkan dalam suatu mata pelajaran yang lengkap.Pendekatan ini umumnya berdasarkan pada sebuah buku ajar dengan satuan pelajaran yang lengkap.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB III </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.Kesimpulan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan memahami jabatan professional dan tantangan apa saja yang harus diketahiu oleh guru kita dapat mengambil model atau pola apa yang harus kita pakai dalam proses pembelajaran yang pas trehadap suatu materi. Guru adalah jabatan yang sangat professional maka dari itu guru harus bekerja secara professional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.Saran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan.Penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-62091873605456102982012-01-01T16:58:00.000-08:002012-01-01T16:58:19.521-08:00teori belajar<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footer"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="page number"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KUMPULAN MATERI</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">TEORI BELAJAR</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="10" width="216"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><img height="108" src="file:///C:/Users/Maylan/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="112" /></td> </tr>
</tbody></table></span><b><span lang="EN-US"> </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><br clear="ALL" /> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">D</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">I</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">S</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">U</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">S</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">U</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">N</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">OLEH:</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 132pt;"><b><span lang="EN-US">NAMA : </span></b><b><span>maylan anggraini</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 132pt;"><b><span lang="EN-US">NPM<span> </span>: 1022 </span></b><b><span>126</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 132pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">DOSEN PEMBIMBING : HENI RITA SUSILA, M. Pd.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 96pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 96pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 96pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 96pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">UNIVERSITAS BATURAJA</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">2011</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">DAFTAR ISI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">JUDUL <span>.................................................................................................................... </span>i</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">DAFTAR ISI <span>........................................................................................................... </span>ii</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">A. Teori Disiplin Mental <span>......................................................................................... </span>1</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">B. Teori Behavioristik <span>............................................................................................. </span>2</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">C. Teori Belajar Kognitif <span>....................................................................................... </span>4</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">D. Teori Belajar Konstruktistik <span>............................................................................. </span>9</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">E. Teori Belajar Humanistik <span>.................................................................................. </span>11</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">F. Teori Belajar Sibernetik <span>.................................................................................... </span>14</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">G. Teori Kecerdasan Gaanda dan Penerapannya dalam Kegiatan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span> </span>Pembelajaran <span>..................................................................................................... </span>16</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">H. Teori Andragogi <span>................................................................................................. </span>18</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span lang="EN-US"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="EN-US">Teori Disiplin Mental</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Disiplin mental merupakan perubahan prilaku yang diakibatkan oleh penglaman. Teori belajar ini dikembangkan tanpa dilandasi eksperimen dan orentasinya adalah filosofis atau spekulatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Teori ini ditemukan oleh <i>Plato dan Aristoteles</i>. Gagasan utama dalam disiplin mental adalah<span> </span>pada otak (mind), yang diangankan sebagai benda non fisik yang terbaring tidak aktif (dorman) lalu ia dilatih seperti halnya otot-otot fisik yang bisa kuat jika dilatih secara bertahap dan terus-menerus serta dengan porsi yang memadai,maka otot-otot pikiran atau otakpun demikian halnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Tujan Teori Disiplin Mental </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tujuan teori belajar adalah menciptkan mental individu yang kuat, karena dengan mental yang kuat otomatis individu akan lebih menyerap ilmu yang telah diberikan tanpa ada rasa takut ataupun malu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Rumpuan Teori Psikologi Belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> beberapa teori yang termasuk rumpuan teori disiplin mental yaitu:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori disiplin mental Theistic, berasal dari psikologi daya. menurut teori ini individu atau anak mempunyai sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menganggap, mengingat, berpikir, memecahkan masalah dan sebagainya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori disiplin mental Humanistic, bersumber pada psikologi humanisme klasik dari Plato dan Aristoteles, teori ini hamper sama dengan teori pertama behwa anak memiliki potensi-potensi. perbedaanya dengan teori disiplin mental theistic, teori tersebut menekan keseluruhan keutuhan. Teori disiplin menta humanistic lebih mnekankan penididkan umum (general edication).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori Naturalisme, teori ini berpangkal dari psikologi naturalisme romantik, denga tokoh utamanya <i>Jean Jacques Rousseau</i>. Kelebihan dari teori ini berasumsi bahawa individu bukan saja mempunyai potensi atau kemampuan untuk berbuat dan melakukan baerbagai tugas, tetapi juga memiliki kemauan dan kemampuian untuk belajar dan berkembang sendiri</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">.</span></div><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori belajar Apersepsi, disebut juga Herbatisme (pengembangan) dengan tokoh utamanya <i>Herbat</i>. anak mempunyai kemampuan untuk mempelajarim sesuatu.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">B. Teori Behavioristik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Behavioristik merupakan salah satu pendekatan untuk memahami prilaku individu. Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasamaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan perasan individu dalam suatu belajar. Ciri dari teori ini adalah mengutamakan begian sederhana, bersifat mekanistis (unsur), menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, memntingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh munculnya prilaku yuang diinginkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Teori Connectionisme S. R Bond (Edward Thorndike)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Dari yang dilakukan <i>Thondike</i> terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar diantaranya:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US">Low of Effect</span></i><span lang="EN-US">, artinya bahwa sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus-Responsakan semakin kuat. sebaliknya, semakin tidak memuaskan yang dicapai respon maka semakin lemah pula hubungan uyang terjadi antara Stimulis-Respons.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US">Low of<span> </span>Readines</span></i><span lang="EN-US">, artinya kemampuan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pendayagunaan satuan pengantar (conduction unit),dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="EN-US">Low of Exercise</span></i><span lang="EN-US">, hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Teori Classical Conditioning (IP Pavlov)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Pelopor teori<span> </span><i>conditionding</i> adalah Ivan Perrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia, seorang ahli psikolog-refleksiologi dari Rusia. Ia mengadakan percobaan dengan anjing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Dari eksperimen yang dilakukan terhadap seekor anjing yang mengahsilkan hukum-hukum belajar, diantaranya:</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US">Low of Respondens<span> </span>Conditioning</span></i></b><i><span lang="EN-US"> </span></i><span lang="EN-US">yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirka secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka reflek dan stimulus laainya akan meningkat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Low of Repondens Extinction</span></b><span lang="EN-US">, yakni hukum pemusnahan yang dituntut. jika reflek yang sudah diperkuat melalui respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer maka kekuatannya akan menurun.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Teori Belajar menurut Edwin G.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Azas belajar <i>Guthrie</i> yang utama adalah hukum kontiguiti, yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai dengan suatu gerakan, pada waktu timbulkembali cenderung aakan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991). Guthrie juga menggunakan veriabel hubungan stimulus dan respons untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Teori Belajar Menurut Skinner</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui denga lingkungannya, yang kemudiaan menimbulkan tingkah laku, tidak sesederhana yang dikemukakanoleh tokoh-tokoh sebelumnya. Skinner juga mengemukkan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alaat untuk menjkelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab masalah yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5. Aplikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari bebrapa hal seperti: tujan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pelajaran, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembeljaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, passti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (<i>transfer of knowledge</i>) ke orang yang belajar atau pelajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberi ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, berksperimentasi dan mengembangkan kemampuanya sendiri. Karena sistem pembelajara tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">C. Teori Belajar Kognitif</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Pengertian </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Teori belajar ini adalah tentang jenis pengetahuan dan memori. Menurut pendekatan kognitif yang mutakhir, elemen terpeting adalam proses balajar adalah pengetahuan yang dimiliki tiap individu kepada situasi belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Teori pengembangan Jean Piaget</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980), mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitf mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Piaget mengatakan bahwa kita mempunyai perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">a. Tahap sensorimotor (Sensori motor Stage)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tahapan ini terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan fisik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">b. Tahap praoprasional (preoperational stage)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tahap ini terjadi dari usia 2 sampai 7 tahun yang merupakan tahap kedua piaget. pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar.Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. <i>Egosentrisme</i> adalah suatu ketidak mampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dan orang lain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya. <i>Animisme</i> adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualitas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti seorang anak mengatakan “pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh. <i>Intuitif</i> adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">c</span></b><span lang="EN-US">.<b>Tahap oprasional konkrit<span> </span>(Concrrete operational stage)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tahap ini berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggunakan pemikiran yang dapat diterapkan kedalam contoh-contoh konkrit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">d.Tahap operasioonal formal (formal operational stage)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tahap ini terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terakhir dari piaget. Pada tahapan ini indifidu melampoi dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berfikir secara abstrak dan logis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Teori Belajar Menurut Bruner</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Jerome S. Bruner, seorang ahli psikologi kognitif yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Dasar pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemroses, pemikir dan pecinta informasi. Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukanhal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Menurut Bruner (dalam Hudoyo, 1990:48) belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika inu.Dengan demikian siswa dalam belajar haruslah terlibat aktif mentalnya agar dapat mengenal agar dapat mengenal konep dan setruktur yang tercakup dalam bahan yang sedang di bicarakan anak akan memahami materi yang harus dikuasai itu. Dengan demikian agar pembelajaran dapat di mengembangkan ketrampilan intlektual anak dalam mempelajari suatu pengetahuan( Konsep matematika) maka materi pelajaran peril disajikan dengan memperhatikan tahappengembangan kognitif atau pengetahuan anak agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran orang tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh jika pengetahuan yang di pelajarinya itu dipelajari<span> </span>dalam tiga model tahapan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">a. Model Tahap Enaktif </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi( mengotak atik ) objek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">b. Model Tahap Ikonik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Tahap ekonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan dimana pengetahuan itu diwujudkan dalam bentuk bayangan fisual, gambar, atau diagram yang menggambarkan kegiatan kongrit atau situasi yang terdapat pada tahap enaktif tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">c. Model Tahap Simbolis</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Dalam tahap ini Bahasa adalah pola dasar simbolik,anak memanipulasi symbol-simbol atau lambing-lambang objek tertentu. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpsessentasikan dalam bentuk symbol yaitu sibol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang dalam bidang yang bersangkutan, baik symbol verbal (Huruf,kata,kalimat ), lambing mat3ematika maupun lambing yang lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4.Teori Bermakna Menurut Ausubel</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Inilah yang membedakan David Ausubel dengan teori lainnya yang hanya berlatar belakang psikologi, David Ausubel memberi penekanan pada “Belajar Bermakna” serta retensi dan fariabel yang berhubungan dengan macam belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Teori Belajar Ausubel dikenal dengan nama Teori Belajar Bermakna. Menurut Ausubel belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua demensi. Demensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi disajikan pada siswa, melalui penemuan dan penerimaan. Demensi kedua berkaitan dengan bagaimana cara siswa dapat mengaitkan informasi atau materi materi pelajaran pada struktur kognitif yang telah dimilikinya, ini berarti belajar bermakna.</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Belajar Bermakna</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Inti dari teori Ausubel tentang belajar ialah belajar bermakna. Bagai Ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses pengaitan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Belajar Hafalan</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Bila dalam struktur kognitif seseorang tidak terdapat konsep-konsep yang releven, maka yang baru dipelajari secara hafalan.Pada kenyataannya, banyak guru dan bahan-bahan pelajaran jarang sekali menolong siswa untuk menentukan dan menggunakan konsep releven dalam konsep releven dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan pengetahuan baru dan akibatnya pada para siswa terjadi belajar hafalan.</span></div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Subsumsi dan Subsumsi Obliteratif</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Selama belajar bermakna berlangsung, informasi baru terkait pada konsep dalam konsep kognitif, dalam fenomena pengaitan ini Ausubel mengemukakan istilah <i>subsumber.</i><span> </span>Subsumber memegang perqanan dalam proses perolehan informasi baru. Subsumber mempunyai peranan interaktif, mempelancar gerakan informasi yang relefan melalui penghalang perseptualdan menyediakan suatu kaitan antara informasi yang baru di terima dan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 24pt;"><span lang="EN-US">Menurut Ausubel dan Novak (1977) ada tiga kaitan kebaikan dari belajar bermakna yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Memudahkan proses beljar berikutnya untuk materi pelajaaran yang mirip</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Mempermudah belajar hal-hal yang mirip, walaupun telah terjadi “ lupa”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Variabel-variabel yang mempengaruhi Belajar Penemuan Bermakna</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Faktor-faktor utama yang<span> </span>mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel ialah stuktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang setudi tertentu padea waktu tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5. Penerapan Teori Ausubel dalam Mengajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>a. Pengaturan awal </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Suatu pengaturan awal mengarahkan para siswa kemateri yang akan mereka pelajari dan menolong<span> </span>mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan dapat digunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>b. Diferensiasi Progresif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Menurut Ausubel pengembangan konsep berlangsung paling baik bila unsur-unsur paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu dan kemudian diberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari konsep itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>c.<span> </span>Belajar Superordinat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Belajar superordinat terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari<span> </span>sebelumnya dikenal sebai unsur-unsur dari suatu konsep yang luas lebih inklusif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">d. Penyesuian Inklusif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Menurut Ausubel dalam mengajar bukan hanya urutan menurut diferensiasi progresif yang diperhatikan, melainkan<span> </span>bagaimana konsep baru dihubungkan pada konsep superordinat.Untuk mencapai penyesuaian integratif , materi pelajaran hendaknya disesuaikan sedemikian rupa sehingga kita menggerakkan konseptual “ke atas dan kebawah” selama informasi disajikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">6. Aplikasi Teori Kognitif Dalam Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span>a.<span> </span>Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span><span> </span>perkembangan kognitifpeserta didik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span>b.<span> </span>Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span><span> </span>dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi denan teman sebaya dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span><span> </span>dibantu dengan pertanyaan tilikan dari guru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -60pt;"><span lang="EN-US"><span> </span>c. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">D. Teori Belajar Konstruktivistik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Teori belajar konstruktifistik merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses yang lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan-pertanyaan dan ide-ide peserta didik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">1.Karakter masa depan yang diharapkan konstruksi pengetahuan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Pendidikan berwawasan masa depan dapat diartikan sebagai pendidikan yang dapat menjawab tantangn masa depan, yaitu suatu proses yang dapat melahirkan individu –individu yang berbekal pengetahuan, keterampilan dan nilai yang perlu untuk hidup berkipah dalam era globalisasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Komisi internasional bagi pendidika abad ke-21 melaporkan bahwa di era globalisasi ini pendidikan dilaksanakan dengan bersandar pada empat pilar pendidikan yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">a. Learning to know artinya peserta didik belajar pengetahuan yang penting<span> </span>sesuai </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>dengan jenjang pendidikan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="EN-US">b. Learning to do artinya peserta didik mengembangkan keterampilan<span> </span>dengan memadukan pengetahuan yang dikuasai dengan latihan sehingga terbentuk suatu keterampilan yang memungkinkan peserta didik memecahkan permasalahan dan tantangn kehidupan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="EN-US">c. Learning to be artinya peserta didik belajar menjadi individu yang utuh, memahami arti hidup dan tahu apa yang terbaik dan sebaiknya dilakukan dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">d. Learning to lovetogether artinya peserta didik memahami arti hidup dengan orang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>lain, dengan jalan saling menghormati, serta memahami adanya saling</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>ketergantungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivisme</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Menurut paham konstruktivisme, manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada siswa untuk menemukan suatu informasi ke situasi lain, sehingga dalam proses belajar siswa membangun sendiri pengetahuan mereka dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Menurut teori konstruktivistik belajar adalah proses pemaknaan atau penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaburatif dan refleksi serta interprestasi. Pusat pembelajaran konstruktivistik adalah siswa,dalam proses belajar siswa berusaha menggali dan membentuk pengetahuannya sendiri serta bebas mengungapkan pendapat dan pemikirannya, sehingga segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu proses sendiri, mandiri, kritis, kreatif dan mampu bertanggung jawab. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><b><span lang="EN-US">3. Perbandingn Antara Pembelajaran Tradusional dan Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><b><span lang="EN-US"><span> </span><span> </span>Konstruktivisme</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Pada pembelajaran tradisional:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Penyajian kurikulum bersipat induktif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pembelajaran berjalan secara rutinitas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kegiatan kurikuler lebih banyak berorientasi pada buku pegangan yang dimiliki sekolah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Peserta yang belajar lebih dipandang sebagai objek yang tidak memiliki pengetahuan apa-apa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Penilaian atau tes belajar dipandang sebagai bagian dari proses yang tidak terpisahkan dari pembelajaran dan sering kali dilakukan dengan cara testing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pembelajaran hanya memiliki target menghabiskan materi pelajaran , kurang memperhatikan kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Sedangkan pada pembelajaran konstruktivisme:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Penyajian kurikulum menggunakan pendekatan deduktif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pembelajaran didesain dalam suasana yang memberikan kebebasan siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>untuk mengekspresikan ideatau gagasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kegiatan kulikuler lebih banyak dikaitkan dengan realitas dalam kegiatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>masyarakat dan cenderung nenggunakan model pembelajaran bersifat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>kerjasama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Peserta didik dpahami sebagai individu yang memiliki potensi untuk </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>mengembangkan materi pelajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Penilaian atau tes dilakukan secara progresif dan melalui penilaian karya </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>siswa, bisanya disebut tes fortofolio.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 102pt; text-align: justify; text-indent: -66pt;"><span lang="EN-US"><span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pembelajaran lebih didasarkan pada proses, sehingga siswa/siswi banyak </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>belajar dan bekerja didalam kelompok. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">E.Teori Belajar Humanistik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.Teori belajar ini berusaha memahami prilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Tokoh penting dalam teori belajar humanistik antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">a. Athur Combs (1912-1999)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Combus berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajaranya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Combus memberikan lukisan persepsi diri dan dunnia seorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pada pusat satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah pesepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi dairi makin berkurang pengaruhnya terhadap prilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">b. Maslow </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>1) Suatu usaha yang positif untuk berkembang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>2) Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Maslow mengemukakan behwa individu berperilaku dalm upaya memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">c. Carl Rogers </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, IIIinois Chi cago. gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960.Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy. Roger membedakan dua tipe belajar yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">1) Kognitif (kebermaknaan)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>2) experiental (penglaman atau signifikansi).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">1) Menjadi manusia berarti memiliki kakuatan yang wajar untuk belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 162pt; text-align: justify; text-indent: -144pt;"><span lang="EN-US"><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 162pt; text-align: justify; text-indent: -144pt;"><span lang="EN-US"><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pengorganisassian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 162pt; text-align: justify; text-indent: -144pt;"><span lang="EN-US"><span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Belajar yang bermakna dalammasyarakat modern berarti belajar tentang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>proses.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukan sejumlah prinsisp-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran diserahkan murid mempunyai relavansi dengan maksud-maksud sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Slah satu pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar yang fasilitatif yang dikemnbangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondisi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik posotif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Merespon perasaan siswa </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Berdialog dan berdiskusi dengan siswa </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Menghargai siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Keseuaian antara prilaku dan perbuatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Tersenyum pada siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Pandangan Honey dan Mumford tehadap Balajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">a. Kelompok Aktivis </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Orang-orang yang tergolong dalam kelompok aktivis adalah mereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">b. Kelompok reflektor</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Dalam melakukan tindakan orang-orang tipe reflektor sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">c. Kelompok Teoris </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Ornag-orang tipe Teoris memiliki kecenderungan yang sangat kritis,mereka suka menganalisis, berpikir rasional dengan menggunakan penalarannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">d. Kelompok Pragmatis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Orang-orang tipe ini memiliki sifat-sifat yang praktis.Mereka mereka tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori,dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Panangan Bloom dan krathwohl terhadap Belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Secara ringkas ketiga kawasan dalam Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Dominan Kognitif, terdiri dari 6 tingkatan, yaitu; pengetahuan, pemahaman, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Dominan Psikomotorik, terdiri dari 5 tingkatan,yaitu; peniruan, penggunaan, ketetapan, perangkaian, naturalisasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Dominan Afektif, terdiri dari 5 tingkatan, yaitu; pengenalan, merespon, penghargaan, pengoganisasian, penglaman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Aplikasi Teori Humanistik dalam kegiatan Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Secara eksplisit belum ada pedoman buku tentang langkah-langkah pembelajran humanistik, namun paling tidak dapat dirumuskan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">menentukan materi pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">mengidentifikasikan kemampuan awal siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">membimbing siswa belajar secara aktif, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">F. Teori<span> </span>Belajar Sibernetik </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Teori sebernetik merpakan teori belajar yang paling baru dibandingkan dengan teori lainnya. Menurut teori sibernetik belajar adalah pemrosesan informasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelebihan teori sibernetik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Penyajian penetahuan memenuhi aspek ekonomis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang ingin dicapai, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Klemahan teori sibernetik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Teori ini dikritik lebih menekankan pada sistem informasi yang dipelajari., dan kurang memperhatikan proses belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Teori Pemrosesan Informasi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000:175). Teopri ini menjelasskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori tempat penyimpanan informassi untuk periode panjang. Tulving (1993) dalam Slavin, 2000:181) membagi memori jangka panjang menjadi tiga bagian yaitu: memori epsodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang menyimpan gambaran dari pengalaman-penglaman pribadi kita. memori semantik, yaitu suatu bagiab dari memori jangka panjang yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum, dan memori prosedural adalah memori yang menyimpan informasi tentang bagaimana melakuakn sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Teori Belajar Menurut Landa</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Menurut Landa ada dua macam proses berpikir. Pertama, disebut proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir linier, konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu. kedua adalah cara berpikir heuristik, yaitu cara berpikir divergen, menuju beberapa target sekaligus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Teori Belajar Menurut Pask dan scott </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Ahli lain yang beraliran sibernetik adalah Pask dan Scott. Pendekatan serialis yang yang diusulkan oleh Pask dan Scott sama dengan pendekatan algoritmik. Namun, cara berpikir menyeluruh (wholist) tidak sama dengan heuristik. cara berpikir menyeluruh adalah cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sistem infomasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan informasi menekankan beberapa hal seperti ingatan jangka pendek (short term memory), ingatan jangka panjang (long term memory), dna sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Aplikasi teori Belajar Sibernetik dalam Pembeajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Aplikasi teori belajar sibernetik terhadap proses pembelajaran hendaknya menarik perhatian, memberikan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang kegiatan pada prasyarat belajar, menyajkan bahan perangsang, memberikan bimbinngan belajar, mendorong untuk kerja, memberikan belikan informatif, menilai iujnjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">G. Teori Kecerdasan Ganda dan Penerapannya dalam Kegiatan Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Pentingnya Mengembangkan Keterampialan Hidup </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Kehidupan masyarakat dunia semakin berubah, dari masyarakat ekonomi pertanian menjadi masyarakat industri dan sekarang sudah berada dalam masyarakat informasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Proses pendidikan dan pembelajaran masyarakat pertanian masih terpusat pad guru.sedangakn masyarakat industir berpusat pada kurikulum. pada masyarakat informasi pembelajaranya berpusat pada siswa atau pesertas didik dan hasil belajarnya pun banyak ditentukan oleh komuniakasi interaktif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Kecerdasan Ganda</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Howard Gardner memperkenalkan sekaluguc mempromosikan hasil penelitian project zero di Amerika yang berkaitan dengan kecerdasan ganda (multiple intellegences). Teorinya menghilangkan anggapan yang ada selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitianya menujukan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selam dianggap ada 7 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam kecerdasan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Manusia mempunyai kemampuan meninngkatkan dan memperkuat kecerdasanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan selain dapat berubah juga dapat diajarkan kepada orang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan merupakan realitas mejajemuk yang muncul dibagian-bagian yang \berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Pada tingkat tertentu kecerdasan ini merupakan satu kasatuan yang utuh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memcehkkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya terrtentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Kesepuluh kecerdasan tersebut yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan verbal/bahasa (verbal/linguistic intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan logika/matematik (logoikal/mathemetikal intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan visual/ruang (visual/spatail intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan tubuh/gerak tubuh (body/kisenthetik intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan misikal/ritmik (misical/rytmik intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan interpersonal (interpersonal intellegent)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tiga kecerdasan lagi yang muncul kemudian adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan naturalis (naturalistic intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan spiritual (spiritullist intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>j.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan ekstensial (exsistensialist intellegence)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Kreteria Keabsahan Munculnya Teori Kecerdasan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">a. Memiliki dasar biologis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">b. bersifat universal bagi spesies manusia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">c. Nilai budaya suatu keterampilan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">d. Memiliki bisnis neurologi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">e. Dapat dinyatakan dalam bentuk simbol</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Ganda</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Ada beberapa strategi untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Awakening intellegence (activating the senses and turning on the brain). membangnkan/memicu kecerdasan, yaitu upaya untuk mengaktifkan indera dan menghidupkan kerja otak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Amplifying intellegence (exsercise & strengthening awakened capasities). memperkuat kecerdasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Teaching for/with intellegence (structuring lesson for multiple intellegence). mengajarkan dengan/untuk kecerdasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Transferring intellegences (multiple ways of knowing beyond the classroom). mentransfer kecerdasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5. Mengembangkan Kecerdasan Ganda dalam Kegiatan Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Setiap orang mempunyaio kecerdasan-kecerdasan itu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing kecerdasan sampai ketingkat yang optimal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara yang unik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> benyak cara untuk menjadi cerdas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Teori kecerdasan ganda merupakan model kognitif yang menjalaskan bagaimana individu-individu menggunakan kecerdasanyauntuk memecahkan masalah dan bagaimana hasilnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">H. Teori Andragogi </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Pengertian Andragogi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Andragogi berasal dari dua kata bahasa yunani, yakni “andra” berarti orang dan “agogos” berarti memimpin suatu seni untuk orang dewasa. kata andragogi ini pertama digunakan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883 untuk dia menjelaskan dan merumuskan konsep dasar teori pendidikan Plato.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>Meskipun demikian Kapp membedaakan pengertian social pedagogi uang lebih merupakan proses pendidikan pemulihan (remidial) bagi orang dewasa yang cacat. Adapun andragogi justru merupakan pendidikan bagi seluruh orang dewasa, cacat atau tidak cacat secara berkelanjutan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Asumsi Pokok Pembelajaran Orang Dewasa</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">a. Orang dewasa belajar dengan baik bila dia belajar secara penuh dan ambil<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span>bagian dalam kegiatan belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">b. Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut dengan dirirnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">c. Orang dewasa belajar dengan baik bila dihargai dan dieri hukuman </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">d. Oarang dewasa belajar dengan baik bila diulang secara terus-menerus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Perbedaan Andragogi dan Pedagogi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">a. Citra diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Seorang anak menganggap bahwa dirinya tergantung kepada orang lain. Pada saat anak itu menjadi dewasa ia akaan sadar dan merasakan bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">b. Pengelaman </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Orang dewasa di dalam hidupnya mempunyai banyak pengalaman yang sangat beranaka ragam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">c. Kesiapan Belajar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemilhan isi belajar serta waktu untuk belajarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="EN-US">d. Pendidikan dipandang sebagai upaya untuk mempersiapkan anak-anak. <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 84pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-29505157569575343752011-12-29T20:32:00.000-08:002011-12-29T20:48:48.216-08:00apa itu pendidikan??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-VBT3vCVW5OI/Tv1CTs7Av_I/AAAAAAAAAB0/01ux_PScG00/s1600/DSC05687.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-VBT3vCVW5OI/Tv1CTs7Av_I/AAAAAAAAAB0/01ux_PScG00/s320/DSC05687.JPG" width="320" /></a></div><span style="font-size: small;">hy,,,,,,.... pa kbr semua??, msh dlm lindungan Allah SWT yach?/, kali ini q akan meposting tentang sedikit dari maksud kata pendidikan....</span><br />
<span style="font-size: small;">hemz.. ada du aperbedaan yang tipis loh antara pendidikan(paedagogiek) dgn ilmu pendidikan(paedagigie).</span><br />
<span style="font-size: small;">1. ilmu pendidikan , lebi menitik beratkan kpd perenungan tntang pendidikan. yaitu bagaimana sistem pendidikan?, tujuan materi pendidikan?, sistem?, prasaarana pendidikan?, intinya lebih menitik beratkan pada teori.</span><br />
<span style="font-size: small;">2. pendidikan, lebih menekankan pada praktek.yaitu menyangkaut pada kegiatan belajar mengajar.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "";"><span style="font-size: small;">Pendidikan dalam islam mempunyai arti penting karena merupakan ruh dari awal turunya wahyu Allah, perintah pertama dalam Islam adalah untuk membaca, membaca dalam arti lebih luas, termasuk di dalamnya adalah meneliti, mengkaji,memahami, melakukan observasi, melakukan proses pembelajaran dan peruses pendidikan.dengan demikian pendidikan merupakan tonggak awal dari kewahyuan, hal ini dapat dicermati dari firman Allah surat Al-Alaq,” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,<span> </span>Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS.Al-Alaq:1-5)</span>. </span>meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7681645745094123604.post-27326812232741502312011-12-25T23:50:00.001-08:002011-12-25T23:50:19.121-08:00puisi pengantarR0bb..jdikalah hti hmbAmu INi hti yg tak pernag lelaH MENgIngAT asma 'MU.., ku ingin air mtat ini menjadi pelebur d0sa Q.., hidup memang penuh lika liku, iringI jejak lngkahku Ya ..R0Bb.. Mudahkan hmbA mu ini untk senantiasa bermuhsAbAH pd'MU. Hmba ingIN sPrTI siti kh0dijah yg slalu kuat..menerPA c0bA'n ,hmbA ing sPrtI AISyah yg bgtU crdas'y dlm me...meylanimuslimahhttp://www.blogger.com/profile/06632753364896232119noreply@blogger.com0