|
meylanimuslimah
di
21.08
|
Semua pelajar ingin cepat dan mudah menghapal pelajaran. Dalam kenyataan, banyak pelajar yang mengalami kesulitan dalam menghapal dan memahami pelajaran. Menurut penelitian, kasus semacam ini bukanlah akibat dari IQ yang rendah akan tetapi lebih disebabkan oleh sikap pelajar dan cara belajarnya. Diantara sikap pelajar yang menyebabkan mereka kesulitan dalam memahami pelajaran adalah: tidak menyukai pelajaran , tidak menganggap penting, kurang fokus dan jarang mengulang pelajaran.
Berikut ini adalah tips-tips yang harus diterapkan dalam proses belajar :
- Menganggap penting pelajaran.
Jika kita tidak menganggap penting terhadap sesuatu, maka kita tidak akan ingat sesuatu itu dengan baik. Contoh yang paling sederhana ialah, apakah kita hafal gambar pada uang Rp.1000 di kedua sisinya? mungkin kita tidak hafal atau mungkin hanya hafal sebagian saja, padahal kita telah memegang uang tersebut beribu-ribu kali. Mengapa demikian? Tentu saja bukan karena IQ kita yang lemah, akan tetapi karena kita tidak menganggap penting gambar pada uang tersebut. Lalu bagaimana dengan pelajaran yang hanya diulang sekali atau dua kali saja? Maka dari itu kita sangat perlu menganggap penting pelajaran yang kkita pelajari. Sehingga seluruh indera kita akan tercurah untuk menyerap pelajaran tersebut secara maksimal. Dan jika hal itu kita abaikan, maka berapapun waktu dan energi yang kita curahkan, hanya sedikit hasil yang akan kita dapatkan dari belajar kita.
Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan nyata kita. Apabila kita berpikir positif, maka akan menghasilkan pengaruh yang positif pula terhadap tindakan kita. Begitu pula ketika kita berpikir bisa, maka seluruh indera kita akan diperintahkan oleh otak untuk bisa melakukan hal tersebut. Maka tidak sedikit orang yang telah menghasilkan karya-karya besar dari hasil “berpikir bisa”. Jika hal tersebut diterapkan dalam pola belajar kita, maka insyaAllah kita akan mampu menguasai pelajaran tersebut.
Pelajar paling hebat adalah anak-anak. Mengapa? karena mereka belajar dengan keasyikan dan kesenangan, sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka bisa menyerap berbagai pengetahuan dan keterampilan. Merasa senang, fun dan asyik dalam belajar akan mempercepat dan mempermudah pengingatan dan pemahaman.
- Fokus (memusatkan perhatian).
Dengan konsentrasi sebenar-benarnya apa yang kita amati dan kita pelajari akan mudah kita serap. Contoh yang sederhana, hampir semua penonton film akan terhanyut dalam alur cerita film yang mereka tonton. Bahkan sampai meneteskan air mata atau tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan-adegan dalam film itu. Itu semua bisa terjadi karena penonto film memusatkan perhatiannya dan seluruh indera mereka tertuju pada film tersebut. Coba bayangkan seandainya dalam belajar kita bisa berkonsentrasi sebagaimana ketika kita menonton film atau sinetron, maka kita akan menangkap dan mengingat secara detail pelajaran yang kita pelajari.
- Mengulang (baik secara lisan, tulisan atau pikiran).
Jarang sekali ada orang yang dalam sekali melihat, mendengar dan membaca langsung hafal. Sebagian besar orang perlu beberapa kali pengulangan untuk menyimpan data ke dalam otak. Semakin sering data diulang, maka semakin kuat tersimpan dalam otak. Begitu pula sebaliknya, jika tidak pernah diulang maka lama-kelamaan data tersebut akan hilang. Pernahkah anda mendapati imam sholat lupa satu ayat dari surat fatihah? Hampir tidak ada bukan? Mengapa demikian? Karena surat fatihah tersebut telah diulang-ulang sampai melebihi ambang batas. Bahkan orang justru akan sangat sulit untuk melupakannya. Pengulangan yang paling ideal adalah setelah 1-15 menit dari proses pemasukan data.
0 komentar: